Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

5 Keistimewaan Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019

Kurang dari 20 hari lagi, peristiwa gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 akan terjadi. Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dilintasi oleh jalur gerhana cincin ini nantinya.
Info Astronomy - Kurang dari 20 hari lagi, peristiwa gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 akan terjadi. Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dilintasi oleh jalur gerhana cincin ini nantinya.

Setiap peristiwa gerhana Matahari pastilah istimewa. Kita akan melihat bagaimana kesejajaran antara Matahari-Bulan-Bumi yang tidak selalu terjadi setiap bulan kalender karena miringnya orbit Bulan terhadap bindang ekliptika Bumi. Namun, apa saja sih sebenarnya keistimewaan dari gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 nanti? Kita simak yuk!

1. Indonesia Jadi Lokasi Pengamatan Terbaik
Walaupun berbeda dengan gerhana Matahari total 9 Maret 2016 di mana Indonesia menjadi satu-satunya negara yang dilalui jalur gerhana, gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini juga akan terasa spesial bagi Indonesia karena negara kita menjadi wilayah terbaik untuk mengamatinya.

Dilansir Kalastro.id, jalur gerhana yang dimulai dari Arab Saudi, Qatar, UAE, Oman, India, Sri Langka, lalu menyebrang ke Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan berakhir di Samudera Pasifik ini akan berpusat di Indonesia, tepatnya berada di titik koordinat 01° 00,5' LU dan 101° 57,4' BT, atau pada wilayah di gambar ini:
Pada titik pusat gerhana itu, sekitar 100 kilometer di arah timur laut Pekanbaru, di sanalah gerhana Matahari cincin dengan durasi maksimum akan terjadi, yakni fase gerhana cincin akan berlangsung selama 3 menit 40 detik!

Jadi, tidak perlu lagi ke luar negeri untuk menyaksikan gerhana terbaik. Hal ini tentu bisa menjadi potensi wisata yang bagus bagi pemerintah setempat, memancing para turis dari dalam dan luar negeri yang siap berburu gerhana di sana.

Baca Juga: Jam Berapa Gerhana Matahari Cincin 26 Desember 2019 Terjadi?

2. Cincin Api
Alih-alih hilang di belakang Bulan saat puncak gerhana berlangsung, Bulan yang sedang berada di apogee (jarak terjauhnya dari Bumi) akan membuat Matahari tampak bagaikan cincin api. Itulah mengapa gerhana ini dinamai gerhana Matahari cincin.

Walau begitu, "Cincin Api" ini tidak bisa diamati di seluruh Indonesia saja, melainkan hanya wilayah-wilayah yang disebutkan dalam infografik ini yang bisa menyaksikanya:
Untuk wilayah-wilayah yang tidak disebutkan maka hanya berkesempatan mengamati peristiwa gerhana Matahari parsial atau sebagian, dengan intensitas gerhana tergantung seberapa jauh lokasi kamu dari jalur gerhana. Sebagai contoh, Padang yang tidak kebagian gerhana cincin hanya berkesempatan melihat gerhana Matahari parsial 90%, sementara Jakarta yang lebih jauh dari jalur gerhana hanya kebagian 72% saja.

Baik yang berada di dalam jalur gerhana cincin atau hanya berada di jalur gerhana sebagian, pastikan kamu menggunakan kacamata gerhana berfilter khusus saat pengamatan gerhana berlangsung. Akan sangat bahaya jika tidak dilindungi filter Matahari karena bisa menyebabkan kebutaan.

Baca Juga: Beli Kacamata Gerhana Matahari di sini!

3. Gerhana Matahari Cincin Terakhir di Indonesia
Setelah 26 Desember 2019 ini, wilayah Indonesia baru dilalui jalur gerhana Matahari cincin lagi pada 21 Mei 2031, atau 15 tahun setelahnya.

Pada saat itu, nantinya Pulau Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku akan dilewati oleh jalur cincin di mana warga di sana bisa menyaksikan "Cincin Api" yang serupa dengan yang akan diamati pada 26 Desember 2019 mendatang. Jadi, pastikan kamu tidak melewatkan gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini ya!

4. Terjadi di Momen Solstis
Apa itu solstis? Dalam astronomi, istilah solstis adalah fenomena ketika Matahari berada lebih condong 23,5 derajat di arah selatan Bumi. Hal ini terjadi karena sumbu rotasi Bumi yang memang miring sehingga posisi Matahari ada terlalu selatan.

Solstis terjadi dua kali dalam setahun. Solstis 21-22 Juni, terjadi ketika kutub utara Bumi lebih condong ke arah Matahari, sementara solstis 21-22 Desember terjadi ketika kutub selatan Bumi lebih condong ke arah Matahari. Nah, pada tahun 2019 ini, solstis Desember terjadi pada tanggal 21, lima hari sebelum gerhana Matahari cincin.

Hal ini akan membuat posisi Matahari tidak terlalu tinggi di wilayah-wilayah yang berkesempatan melihat gerhana Matahari cincin, dengan ketinggian maksimum Matahari adalah 65 derajat dari cakrawala selatan.

5. Momen 15 Tahun Pasca-tsunami Aceh
Keistimewaan terakhir gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini adalah bertepatan dengan momen peringatan 15 tahun peristiwa alam tsunami yang pernah terjadi di Aceh. Warga Aceh sendiri bisa menyaksikan gerhana dengan intensitas tutupan Matahari mencapai 86%.

Di Aceh, hanya gerhana Matahari parsial yang akan terjadi mengingat jalur gerhana tidak melintasi Aceh. Gerhana akan dimulai pada pukul 10:30 WIB, lalu puncaknya pukul 11:49 WIB, dan berakhir pada pukul 13:50 WIB.

Nah, itulah beberapa keistimewaan dari gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini. Tantangan utama kita untuk melihat gerhana tahun ini adalah cuaca. Biasanya, cuaca di akhir Desember akan kurang bersahabat. Semoga nanti cuaca cukup cerah ya!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com