Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Para Astronom Temukan Planet yang Seharusnya Tidak Ada

Sebuah planet asing berjarak 30 tahun cahaya dari Bumi, menurut model pembentukan planet, seharusnya tidak pernah ada. Namun, para astronom malah menemukannya. Kok bisa ya?
Info Astronomy - Dalam beberapa dekade terakhir, para astronom telah banyak belajar mengenai bagaimana sebuah planet bisa terbentuk. Ternyata, semua yang dipelajari selama ini tentang pembentukan planet masih belum sepenuhnya lengkap.

Hal itu terungkap dari penemuan sebuah planet asing yang berjarak 30 tahun cahaya jauhnya dari Bumi kita. Menurut teori pembentukan planet yang ada saat ini, sang planet seharusnya tidak bisa terbentuk. Namun, pada kenyataannya, planet tersebut ada dan berhasil teramati. Wah, kok bisa, ya?

Adalah sekelompok astronom dari Observatoritum Calar Alto di Spanyol yang menemukan planet asing ini, yang dikatalogkan sebagai GJ 3512b, melalui instrumen berupa spektograf inframerah. Penelitian terhadap planet asing ini sekarang sedang dilanjutkan oleh sekelompok astronom dari Universitas Bern di Swiss.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science pada 27 September 2019, planet ini dianggap terlalu besar untuk bintang induknya, GJ 3512, bila mengacu pada teori pembentukan planet yang telah diterima banyak para astronom.

GJ 3512 sendiri merupakan bintang kerdil, hanya sekitar sepersepuluh massa Matahari kita. Sedangkan sang planet, GJ 3512b, merupakan planet gas raksasa yang memiliki massa sekitar setengah kali massa Jupiter, planet terbesar di tata surya kita.

Christoph Mordasini, seorang profesor di Universitas Bern yang tergabung dalam studi ini mengatakan, "Bintang-bintang kecil seperti GJ 3512 seharusnya hanya diorbiti planet seukuran Bumi atau yang sedikit lebih masif. Sedangkan GJ 3512b adalah planet raksasa, lebih masif daripada planet yang seharusnya bisa ada dalam model teoretis untuk bintang sekecil itu."

Dengan kata lain, planet GJ 3512b seharusnya tidak bisa terbentuk. Namun kenyataan berkata lain, sang planet teramati berada pada jarak yang sama dengan Matahari-Merkurius, mengorbit bintangnya setiap 204 hari. Iya, kenyataan kadang memang tidak selalu sesuai dengan apa yang kita pikirkan selama ini.
Lalu, bagaimana para astronom menjelaskan ini?

Model pembentukan planet yang banyak diterima saat ini mengatakan bahwa planet-planet terbentuk "dari kecil ke besar", yakni dimulai dari material yang kecil lalu secara bertahap bertambah dengan saling bergabung bersama material lainnya untuk tumbuh lebih besar. Namun, hal itu mungkin tidak terjadi pada GJ 3512b.

Kemungkinan besar, GJ 3512b terbentuk oleh peristiwa keruntuhan gravitasi. Jadi, seluruh material pembentuk planet yang berada pada cakram gas yang mengelilingi bintang GJ 3512 mengalami keruntuhan secara langsung oleh gayatarik gravitasinya sendiri, yang pada akhirnya langsung membuat sebuah planet menjadi berukuran besar.

Kurang memuaskan? Memang. Ditambah lagi, sebenarnya ada beberapa masalah mengenai hipotesis pembentukan planet GJ 3512 ini, yakni para astronom belum tahu mengapa planet ini tidak terus tumbuh dan bermigrasi lebih dekat ke bintang induknya. Kedua masalah tadi seharusnya terjadi apabila planet asing ini terbentuk dari keruntuhan gravitasi.

Planet-planet raksasa mirip Jupiter seperti GJ 3512b ini memang telah banyak ditemukan mengorbit bintang-bintang di galaksi kita. Memahami bagaimana mereka terbentuk, baik yang mengitari bintang besar atau bintang kecil, akan membantu para ilmuwan lebih memahami bagaimana planet terbentuk secara keseluruhan.

Penemuan GJ 3512b sendiri menunjukkan, sekali lagi, bahwa alam semesta itu penuh kejutan. Ketika para ilmuwan menemukan sesuatu yang seharusnya tidak bisa ada, alam semesta seolah mengatakan, "Siapa bilang nggak ada? Hem????"
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com