Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Foto-foto dari Luar Angkasa Kok Tidak Ada Bintangnya?

Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa kadang ada foto yang katanya dipotret dari luar angkasa tapi tidak ada bintang-bintangnya?
Info Astronomy - Pernahkah kamu bertanya-tanya kenapa kadang ada foto yang katanya dipotret dari luar angkasa tapi tidak ada bintang-bintangnya? Padahal, di malam hari yang cerah, kita biasanya bisa melihat bintang-bintang terang di langit. Untuk yang tinggal di pedesaan, mungkin akan jauh lebih banyak kenampakan bintangnya daripada yang tinggal di perkotaan tuh.

Apakah foto-foto dari luar angkasa itu palsu? Apakah selama ini kita telah dicekoki kebodohan oleh NASA? Eh, sebentar-sebentar... kenapa jadi bawa-bawa NASA?

Mari simak penjelasan berikut ini deh.

Ini sebenarnya merupakan kesalahpahaman umum yang menyatakan bahwa astronaut di luar angkasa tidak bisa melihat bintang. Padahal, dengan mata telanjang, para astronaut bisa kok melihat bintang-bintang dari luar angkasa.

Hal yang membuat banyak foto-foto luar angkasa tidak menampilkan bintang adalah karena eksposur kamera yang digunakan saat memotret tidak diatur dalam pengaturan yang pas untuk membuat bintang-bintang masuk ke dalam hasil jepretannya. Kalau kamu seorang fotografer, kamu mungkin bisa paham sampai di sini.

Baca Juga: Peralatan Untuk Memulai Hobi Astrofotografi

Dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang berada di orbit rendah Bumi, pemandangan ke arah sisi siang Bumi kita akan sangat terang karena disinari oleh Matahari. Dengan begitu, ketika seorang astronaut ingin memotret Bumi dari ISS, eksposur kamera harus diatur ke eksposur terendah agar hasilnya tidak terlalu terang. Hal ini membuat bintang-bintang tidak tampak pada hasil fotonya.
Faktanya, sama seperti kita di Bumi yang membutuhkan suasana yang gelap untuk melihat bintang (yakni pada malam hari), hal itu juga berlaku kok bagi para astronaut yang berada di luar angkasa. Bintang-bintang bisa lebih jelas terlihat saat ISS yang membawa para astronaut berada di atas sisi malam Bumi.

Hal yang keren ketika berada di ISS adalah para astronaut akan mengalami malam 16 kali sehari (dalam interval 45 menit) karena mereka mengorbit Bumi setiap 90 menit. Dengan kata lain, ISS bisa melintasi area malam Bumi selama 45 menit, selama itu pula para astronot bisa memotret bintang-bintang tanpa gangguan sinar Bumi yang dipantulkan dari Matahari pada area siangnya.

Coba lihat ini deh. Ini adalah salah satu foto bintang-bintang dari ISS yang dipotret oleh astronaut Jack Fischer pada 14 Agustus 2017:
Bisa dilihat pada foto di atas, dengan pengaturan kamera yang pas ditambah suasana gelap, bintang-bintang bisa terlihat cukup jelas dari luar angkasa.

Intinya, semua itu hanyalah tentang pengaturan eksposur kamera. Sebagai contoh, saat kamu berada di luar pada malam yang gelap, kamu bisa melihat ribuan bintang di langit. Lalu, ketika kamu mengeluarkan kamera untuk memotret langit tanpa ada pengaturan eksposur, kamu pasti akan mendapati hasil foto yang tidak akan menampakkan bintang. Hanya gelap gulita dan tidak Instagram-able.

Baca Juga: Memotret Galaksi Bimasakti dari ISS

Itulah mengapa para astrofotografer di Bumi membutuhkan eksposur yang panjang untuk dapat menangkap gambar bentangan galaksi Bimasakti. Semakin lama durasi eksposur kamera, semakin banyak cahaya yang masuk ke lensa kamera.

Sama halnya dengan astronaut ISS, jika mereka mengambil gambar dengan eksposur panjang, mereka bisa mendapatkan gambar yang menakjubkan seperti ini:
Baik di Bumi maupun di luar angkasa, kita sama-sama bisa melihat bintang-bintang kok. Teknologi kamera kadang tidak sesensitif mata manusia sehingga perlu ada pengaturan khusus.

Semoga menambah wawasanmu ya!


Sumber: Astro BobBrian Koberlein.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com