Tenang, ini bukan tanda bencana. Peristiwa ini dalam astronomi dikenal sebagai konjungsi, yang selalu terjadi setiap sebulan sekali bagi suatu planet di langit Bumi kita. Jadi, peristiwa ini sudah terjadi berulang-ulang sejak planet-planet dan Bulan terbentuk tuh.
Konjungsi sendiri bahasa sederhananya adalah "searah". Dengan kata lain, saat ada dua benda langit berada di titik konjungsi, itu artinya mereka akan teramati di arah yang sama. Dalam hal ini, Bulan dan Jupiter lah yang tampak di arah yang sama.
Walaupun tampak bersebelahan, Bulan dan Jupiter sebenarnya berjauhan kok. Jarak di antara keduanya bahkan mencapai 778 juta kilometer. Mereka tampak bersebelahan dalam pandangan dari Bumi saja karena posisi di tata surya berada pada bidang orbit yang hampir segaris lurus.
Dalam momen konjungsi 3 Oktober 2019, Bulan dan Jupiter akan terpisah sejauh sekitar 5 derajat satu sama lain. Mereka akan berada pada ketinggian sekitar 40 derajat dari ufuk barat pada sekitar setengah jam setelah Matahari terbenam.
Cukup mudah kok ditemukan, terlebih jika cuaca sedang cerah. Kamu hanya perlu menemukan Bulan sabit terlebih dahulu, dan nantinya Jupiter akan tampak bagai bintang kuning terang yang tidak berkelap-kelip di arah tenggara Bulan.
Ya, dalam pandangan mata, Jupiter hanya akan tampak bagai bintang saja tuh. Seperti yang sudah disinggung di atas, jarak Jupiter 7 ratus juta kilometer lebih, sehingga walaupun merupakan planet terbesar di tata surya, diameter sudut kenampakannya di langit Bumi sangat kecil.
Pada saat konjungsi malam ini, Bulan akan bersinar dengan magnitudo -11 dan Jupiter dengan magnitudo -2. Keduanya cukup terang, tetapi posisinya masih terlalu luas terpisah untuk masuk ke dalam satu bidang pandang teleskop.
Selamat observasi!