Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

20 Satelit Alami Baru Saturnus Berhasil Ditemukan

Planet apa di tata surya yang memiliki paling banyak satelit alami atau bulan? Sebelum artikel ini dipublikasikan, jawabannya adalah Jupiter dengan 79 bulan. Tapi sekarang, Saturnus lah yang mengalahkan Jupiter dengan total 82 bulan!
Info Astronomy - Planet apa di tata surya yang memiliki paling banyak satelit alami atau bulan? Sebelum artikel ini dipublikasikan, jawabannya adalah Jupiter dengan 79 bulan. Tapi sekarang, Saturnus lah yang mengalahkan Jupiter dengan total 82 bulan!

Adalah Carnegie Institution for Science, yang mengumumkan pada hari Senin (7/10) bahwa para astronom telah menemukan 20 bulan yang sebelumnya tidak diketahui mengorbit Saturnus. Bulan-bulan ini berukuran kecil sehingga pada awalnya memang sulit diamati.

"Menggunakan beberapa teleskop terbesar di dunia, kami berhasil menemukan bulan-bulan kecil yang mengorbit sang planet raksasa bercincin," kata Scott Sheppard, seorang astronom Carnegie yang memimpin tim penemuan ini, dilansir Science Alert. "Mereka (bulan-bulan tersebut) memainkan peran penting dalam membantu kami menentukan bagaimana planet-planet di tata surya kita terbentuk dan berevolusi."

Masing-masing bulan yang baru ditemukan ini berdiameter setidaknya sekitar 5 kilometer, dan 17 di antaranya mengorbit dengan gerak retrograd, atau berlawanan arah dengan rotasi Saturnus. Salah satunya adalah bulan yang diketahui paling jauh dari Saturnus.

Ke-20 bulan yang baru ditemukan ini terbagi dalam tiga kelompok bulan terluar Saturnus berdasarkan sudut di mana mereka mengorbit sang planet. Para bulan retrograd bergabung dengan kelompok Norse (semua dinamai mitologi Norse), sementara dua lainnya bergabung dengan kelompok Inuit (dinamai untuk mitologi Inuit), dan bulan sisanya bergabung bersama kelompok Gallic (lagi-lagi, mitologi).

Para astronom mengatakan bahwa masing-masing kelompok bulan kecil ini kemungkinan besar berasal dari bulan-bulan yang lebih besar yang pecah menjadi objek yang lebih kecil. Pecahnya bulan-bulan besar tersebut bisa disebabkan oleh tabrakan antarbulan.

Bantu Menamai Mereka Yuk!

Bagaimana para astronom bisa yakin kalau yang mereka temukan adalah bulan-bulan Saturnus? Pertama, mereka mengamati bulan-bulan baru tersebut dengan teleskop Subaru yang berada di puncak Mauna Kea, Hawaii. Pengamatan menampilkan adanya pergerakan benda-benda kecil yang tidak cocok dengan data jumlah bulan yang ada sebelumnya.

Saat diamati lebih lanjut, benda-benda kecil tersebut bukanlah bintang-bintang latar belakang karena tampak bergerak mengelilingi Saturnus. Dari situlah para astronom menemukan setidaknya ada 20 bulan yang pada awalnya tidak diketahui tapi kini masuk ke dalam 82 total bulan Saturnus.

Karena bulan-bulan ini berjumlah cukup banyak, Sheppard dan Carnegie Institution mengadakan kompetisi online yang bisa diikuti oleh siapapun di seluruh dunia tanpa batasan umur dan tanpa perlu menulis esai untuk menamai bulan-bulan yang baru ditemukan ini.

Tertarik untuk ikutan? Gampang banget. Kamu cukup kirimkan ide nama untuk bulan-bulan tersebut melalui Twitter. Langsung saja twit usulan nama kamu ke akun @SaturnLunacy dengan tagar #NameSaturnsMoons. Kalau nama usulanmu bagus, bisa jadi salah satu dari 82 bulan yang mengorbit Saturnus namanya dari yang kamu berikan.

Selamat menambah anak-anak, Saturnus!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com