Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Okultasi: Ketika Saturnus Hilang di Belakang Bulan

Di sebagian besar wilayah dunia, malam ini (8/9) kita berkesempatan melihat planet Saturnus di dekat Bulan. Namun, untuk sebagian wilayah Indonesia, peristiwa yang akan diamati lebih unik: Saturnus akan hilang di belakang Bulan.
Info Astronomy - Di sebagian besar wilayah dunia, malam ini (8/9) kita berkesempatan melihat planet Saturnus di dekat Bulan. Namun, untuk sebagian wilayah Indonesia, peristiwa yang akan diamati lebih unik: Saturnus akan hilang di belakang Bulan.

Dalam astronomi, peristiwa ini dikenal sebagai okultasi, peristiwa yang mirip dengan gerhana. Bedanya, yang ditutupi Bulan dalam pandangan dari Bumi bukanlah Matahari, melainkan objek-objek langit yang jaraknya lebih jauh, bisa itu planet ataupun bintang-bintang tertentu.

Mengapa hal ini terjadi? Itu karena Bulan dan seluruh planet mengorbit di bidang yang sama di tata surya, yang disebut sebagai ekliptika. Sebuah bidang orbit yang relatif datar yang merupakan jalur objek-objek tata surya mengitari Matahari. Hal itu membuat Bulan bisa saja lewat di depan sebuah planet dalam pandangan dari Bumi, mengingat jarak Bulan yang jauh lebih dekat.

Seperti peristiwa okultasi Saturnus ini contohnya. Bulan akan menghalangi Saturnus dalam pandangan dari permukaan Bumi karena jarak rata-rata Bulan dari Bumi adalah sekitar 384.400 kilometer, sementara Saturnus dan Bumi terpisah pada jarak sejauh 1,2 miliar kilometer.

Dengan kata lain, ketika peristiwa okultasi Saturnus terjadi, Bumi-Bulan-Saturnus akan berada dalam satu garis lurus. Saturnus yang berada lebih jauh dari Bulan akan menghilang dalam beberapa saat sampai ia muncul lagi ketika Bulan bergerak mengelilingi Bumi.

Nah, pada tahun ini, okultasi Saturnus akan terjadi pada 8-9 September 2019. Wilayah mana saja yang bisa mengamatinya? Simak peta berikut deh:
Kalau dilihat dari peta visibilitas di atas, cuma sebagian wilayah Indonesia saja yang bakal berkesempatan melihatnya, yakni mulai dari sebagian Banten, Jawa bagian barat, tengah, dan timur, sebagian kecil Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Sulawesi, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Dengan kata lain, sisa wilayah yang tidak disebutkan (salah satunya Jakarta) hanya akan melihat peristiwa konjungsi Bulan dengan Saturnus, yakni momen ketika Bulan dan Saturnus tampak bersebelahan satu sama lain. Saturnus tidak akan sampai hilang di belakang Bulan.

Oh iya, waktu terjadinya okultasi Saturnus juga berbeda-beda sedikit untuk tiap wilayah nih. Untuk Indonesia bagian barat, mulailah mengamati Bulan dan Saturnus sejak pukul 21:00 WIB, Indonesia bagian tengah mulai pukul 22:00 WIB, dan Indonesia bagian timur mulai 23:00 WIB. Nantinya, kamu akan menemukan adanya Bulan di langit barat. Saturnus akan tampak seperti bintang terang yang berada sangat dekat dengan Bulan.

Contohnya adalah kenampakan okultasi Saturnus di Bogor ini:
Ya, gambar ilustrasi di atas ini menampilkan bagaimana Saturnus yang sudah hampir hilang di belakang Bulan pada pukul 21:28 WIB malam ini (8/9) untuk wilayah Bogor. Kenampakan di wilayah lainnya pada jam yang sama mungkin akan berbeda.

Pengamatan okultasi Saturnus bisa dilakukan dengan mata telanjang. Namun, kalau kamu mau melihat Saturnus lengkap dengan cincinnya yang megah serta dengan bulan-bulan terbesarnya, kamu perlu menggunakan teleskop.

Walaupun Saturnus merupakan planet yang ukurannya lebih besar dari Bumi, karena jaraknya yang jauh, kenampakannya hanya akan seperti bintang kuning terang yang tidak berkelap-kelip saja di langit malam. Jadi, jangan berharap bisa melihat Saturnus yang besar di langit, ya!

Peristiwa langit yang satu ini aman kok untuk diamati. Tidak akan ada dampak negatif apapun yang terpicu karena Saturnus hilang di belakang Bulan. Peristiwa ini pada dasarnya terjadi setiap bulannya, tapi lokasi pengamatannya berbeda-beda.

Selamat observasi "gerhana" Saturnus!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com