Dalam astronomi, peristiwa ini dikenal sebagai konjungsi. Secara sederhana, konjungsi adalah peristiwa ketika dua atau lebih benda langit berada pada arah yang sama dalam pandangan dari Bumi. Jadi dalam hal ini, Jupiter dan Bulan akan tampak bersebelahan.
Persis seperti pada gambar di atas, menurut In-the-sky.org, nantinya Jupiter akan berada sejauh 2° dari Bulan. Kamu butuh teleskop nih untuk bisa melihat Jupiter lebih jelas. Sebab dalam pandangan mata telanjang, Jupiter nantinya hanya akan tampak bagai bintang kuning terang yang tidak berkelap-kelip di dekat Bulan saja.
Bertepatan dengan fase Bulan perbani awal, atau Bulan separuh yang berusia 7 hari, keduanya pun bisa diamati di arah langit atas kepalamu mulai sekitar 15 menit setelah Matahari terbenam. Dan karena Bumi kita berotasi, keduanya akan terus bergerak ke barat untuk terbenam, membuat mereka hanya bisa diamati hingga tengah malam saja.
Eits, ini bukan tanda bencana kok! Kenampakan planet di langit malam Bumi adalah hal yang biasa dan selalu terjadi sepanjang tahunnya. Jadi tidak akan ada dampak negatif apapun terhadap Bumi dan seluruh kehidupannya.
Pada saat konjungsi malam nanti, Bulan akan bersinar dengan magnitudo hingga -11,9, sementara Jupiter dengan magnitudo -2,2. Semakin kecil angka magnitudo, semakin terang sebuah benda langit ya. Keduanya akan berada di depan rasi bintang Ofiukus.
Sayangnya, pasangan benda langit ini akan terlalu jauh terpisah untuk bisa masuk ke dalam satu bidang pandang teleskop, jadi pengamatan melalui teleskop akan memisahkan mereka. Walau begitu, bisa kok kamu mengamatinya dengan mata telanjang.
Semoga cuaca cerah ya!