Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

100 Hari Menjelang Gerhana Matahari Cincin

Seratus hari lagi, peristiwa gerhana Matahari cincin akan terjadi, lho! Indonesia akan menjadi salah satu dari banyak negara yang dilintasi jalur gerhana cincin ini. Lalu, daerah mana saja sih yang berkesempatan untuk mengamatinya?
Info Astronomy - Seratus hari lagi, peristiwa gerhana Matahari cincin akan terjadi, lho! Indonesia akan menjadi salah satu dari banyak negara yang dilintasi jalur gerhana cincin ini. Lalu, daerah mana saja sih yang berkesempatan untuk mengamatinya?

Sebelum itu, sudah tahukah kamu apa itu gerhana Matahari cincin? Jadi, tidak cuma ada peristiwa gerhana Matahari total dan gerhana Matahari sebagian saja nih, tapi ada pula gerhana Matahari cincin atau yang dijuluki juga sebagai "Cincin Api".

Pada dasarnya sih, peristiwa gerhana Matahari cincin sama saja seperti gerhana Matahari total, yakni ketika bidang orbit Bulan berpotongan dengan ekliptika, sehingga Bulan tampak melintas di depan Matahari dalam pandangan dari Bumi. Namun, gerhana Matahari cincin terjadi saat Bulan sedang berada di apogee, atau di jarak terjauhnya dari Bumi.

Alih-alih menutupi Matahari secara total, Bulan yang diameter sudutnya lebih kecil daripada Matahari karena sedang berada di jarak terjauh dari Bumi membuat sisi-sisi terluar Matahari masih teramati, sehingga terbentuklah mirip cincin.
Gerhana Matahari cincin yang akan terjadi pada 26 Desember 2019 ini sendiri merupakan gerhana Matahari ketiga dan terakhir di tahun 2019. Gerhana Matahari pertama tahun ini telah terjadi pada 6 Januari 2019, yang merupakan gerhana Matahari sebagian, sementara yang kedua adalah pada 2 Juli 2019, yang merupakan gerhana Matahari total.

Dua gerhana Matahari awal itu memang tidak teramati di Indonesia. Namun, gerhana Matahari yang ketiga adalah kesempatan kita untuk mengamatinya.

Walau begitu, tidak seluruh wilayah Indonesia bisa melihat gerhana Matahari cincin ini nih, melainkan hanya wilayah-wilayah yang dilalui oleh pita merah sempit pada gambar di bawah ini, yang merupakan jalur gerhana Matahari cincin.
Berdasarkan peta gerhana di atas, gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini dimulai saat Matahari terbit di Arab Saudi (di kiri) dan kemudian berakhir saat Matahari terbenam di atas Samudra Pasifik Utara (di kanan).

Dibutuhkan waktu hingga sekitar 3 1/3 jam untuk Bulan melintasi jalur gerhana cincin yang membentang selebar 12.900 kilometer ini, yang lebarnya bervariasi mulai dari 117 kilometer di pusat jalur hingga lebih dari 160 kilometer di titik awal dan titik akhir jalur.

Jalur panjang gerhana ini akan melintasi negara-negara seperti Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, India, Sri Lanka, Malaysia, Indonesia, Singapura, Kepulauan Mariana Utara, dan Guam. Walau begitu, posisi Indonesia cukup spesial kali ini, sebab titik pusat gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 berada di Indonesia, yakni di sebelah timur laut Pekanbaru, dekat Pulau Pedang, atau tepatnya pada koordinat 01° 00,5' LU dan 101° 57,4' BT.

Pada titik pusat gerhana itu, para pengamat bisa mengamati hingga 94,11% wajah Matahari terhalang Bulan saat puncak gerhana dengan durasi puncak mencapai 3 menit 39 detik.

Menurut Kalastro.id, gerhana Matahari cincin akan pertama kali menyentuh daratan Indonesia dari Pulau Simeulue mulai pukul 10:05 WIB. Kemudian akan mulai menuju Pulau Nias, Aceh Singkil, Sumatera Utara, Riau, Pulau Batam, dan Pulau Bintan.

Tidak cuma di Smuatera, Pulau Kalimantan juga kebagian. Gerhana Matahari cincin akan melintasi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Hingga akhirnya, Pulau Miangas akan menjadi daratan terakhir Indonesia yang dilintasi pada pukul 13:31 WIB.
Untuk wilayah-wilayah yang tidak disebutkan di atas karena tidak dilintasi jalur gerhana cincin, maka hanya akan bisa mengamati peristiwa gerhana Matahari sebagian saja, yang intensitasnya tergantung seberapa jauh dari jalur gerhana.

Sebagai contoh, untukmu yang tinggal di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi yang tidak dilalui jalur gerhana, bisa mengamati 80% wajah Matahari yang terhalang Bulan. Sementara itu untuk yang tinggal di Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku, sampai Papua, hanya bisa mengamati 60 hingga 80% saja.

Waktu terjadinya gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 ini juga berbeda-beda tergantung wilayah. Walau begitu, untuk di pusat gerhana, kamu bisa mulai mengamatinya pukul 10:23 WIB, ketika pertama kalinya Bulan "menggigit" Matahari. Gerhana cincin akan dimulai pada pukul 12:16 WIB, puncaknya pukul 12:18 WIB, dan akan berakhir pukul 12:20 WIB. Untuk wilayah lainnya, kamu bisa cek waktu terjadinya gerhana ini di Timeanddate.com.

Namun, yang wajib banget nih diperhatikan kalau kamu berencana untuk mengamati gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019: jangan pernah mengamati Matahari saat gerhana secara langsung. Melihat gerhana Matahari cincin pada dasarnya sama saja saat sedang melihat Matahari tanpa gerhana, sama-sama menyilaukan!

Kamu membutuhkan alat pelindung berupa filter Matahari. Pemilihan filter Matahari juga jangan asal, pastikan filter tersebut sudah merupakan jenis ND5, filter Matahari yang cukup tebal untuk meredupkan silau Matahari hingga 100.000 kali.

Nah, itu dia peristiwa gerhana Matahari cincin 26 Desember 2019 yang bisa kita amati 100 hari lagi. Semoga artikel ini bisa bikin kamu siap untuk melakukan pengamatan ya. Pengamatan akan lebih seru kalau kamu menggunakan teleksop, yang tentunya bisa kamu beli dari sekarang di InfoAstronomy Store.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com