Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Akankah Pluto dan Neptunus Bertabrakan?

Dikatakan berpotongan orbit dengan Neptunus, akankah Pluto menabrak sang planet kedelapan di tata surya itu?
Info Astronomy - Planet-planet di tata surya diketahui mengelilingi Matahari dalam orbit yang hampir melingkar. Namun, hal itu tidak berlaku bagi planet kerdil Pluto, ia memiliki bidang orbit yang sangat berbeda.

Orbit Pluto dalam mengelilingi Matahari sangat elips jika dibandingkan dengan jalur orbit delapan planet utama di tata surya kita. Selain itu, bidang orbit Pluto juga sangat miring, yakni sekitar 17 derajat terhadap ekliptika Matahari.

Pluto bahkan sempat berada lebih dekat dengan Matahari dibanding Neptunus pada 7 Februari 1979 hingga 11 Februari 1999 silam. Dengan kata lain, saat itu Pluto lah yang merupakan planet kedelapan dari Matahari, sementara Neptunus menjadi planet kesembilan untuk sementara.

Lalu, akankah Pluto dan Neptunus bertabrakan di masa yang akan datang?

Jawaban singkatnya: tidak bisa. Karena sebenarnya, bidang orbit Pluto dan Neptunus tidak benar-benar berpotongan, lho!
Faktanya, orbit kedua benda langit ini tidak pernah sampai sedekat kurang dari 160 juta kilometer. Hal itu terjadi karena orbit Pluto berada di bidang yang berbeda. Jadi, apabila Pluto sedang berada di jarak yang sama dengan Neptunus dari Matahari, ia akan berada "di bawah" Neptunus.

Selain itu, dalam mengitari Matahari, Pluto memiliki resonansi 3:2 terhadap Neptunus, yang artinya adalah saat Neputnus sudah mengorbit Matahari 3 kali, di saat yang sama Pluto sudah melakukan 2 kali. Resonansi orbit yang unik itu dapat dikatakan stabil, itu artinya teramat kecil kemungkinan kedua benda langit ini akan mengalammi tabrakan.

Oh iya, ternyata tidak hanya Pluto saja yang memiliki resonansi orbit 3:2 terhadap Neptunus. Pengamatan para astronom selama bertahun-tahun telah berhasil menemukan beberapa objek kecil di sekeliling orbit Pluto yang dikenal sebagai plutino.

Istilah plutino sendiri adalah sebuah gabungan dari nama Pluto yang diikuti dengan sufiks dari bahasa Italia, -ino, yang berarti kecil. Sekitar seperempat benda-benda langit di Sabuk Kuiper sendiri merupakan plutino, dengan anggota terbesarnya selain Pluto adalah 90482 Orcus, 28978 Ixion, (84922) 2003 VS2, dan 38628 Huya.

Satu hal yang menarik dari Pluto adalah, sejak ia ditemukan tahun 1930 oleh astronom Clyde Tombaugh, Pluto baru akan menyelesaikan satu orbit penuh mengelilingi Matahari pada tahun 2178 mendatang.


Referensi: LiveScience, Astronomy.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com