Saran pencarian

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Melihat Gerhana Bulan 17 Juli 2019

Peristiwa gerhana Bulan parsial 17 Juli 2019 semakin dekat. Jutaan pasang mata dari yang tinggal di sisi malam Bumi pada 17 Juli nanti akan mengamati momen ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan.
Info Astronomy - Peristiwa gerhana Bulan parsial 17 Juli 2019 semakin dekat. Jutaan pasang mata dari yang tinggal di sisi malam Bumi pada 17 Juli nanti akan mengamati momen ketika Bumi menghalangi cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan.

Nah, biar pengamatan gerhana Bulan parsial kamu lebih seru, berikut ini kami berikan 5 hal yang perlu kamu ketahui sebelum memulai pengamatan.

1. Pastikan Kamu Tahu Jamnya
Gerhana Bulan parsial akan terjadi pada dini hari 17 Juli 2019, tepatnya dimulai pada pukul 03:01 WIB, puncaknya pukul 04:30 WIB, dan berakhir pukul 05:59 WIB. Itu artinya, kamu sudah harus bersiap mengamatinya sejak malam hari tanggal 16 Juli 2019. Sebab saat tengah malam, itu artinya sudah berganti tanggal menjadi 17 Juli.

Jadi, bukan pada 17 Juli malam harinya ya, tapi dini hari. Masih banyak nih yang belum memahami hal ini, di sini kami sudah mengingatkan. Jangan sampai salah jam atau bahkan tanggal, ya. Karena nantinya kamu malah tidak bisa mengamatinya~

2. Mengamati di Lapangan Terbuka
Pengamatan gerhana Bulan butuh lokasi dengan pandangan yang luas, jadi kamu bisa memilih untuk mengamatinya di area terbuka seperti lapangan. Oh iya, pastikan juga pandangan ke arah barat tidak terhalang gedung atau pegunungan, karena nantinya Bulan akan ada di sana saat gerhana berlangsung.

3. Mengamati dengan Teleskop
Walaupun sebenarnya gerhana Bulan parsial ini bisa diamati dengan mata telanjang, penggunaan teleskop sangat disarankan apabila kamu ingin melihat Bulan lebih jelas saat gerhana terjadi. Pergerakan bayangan Bumi akan tampak lebih dramatis saat kamu mengamatinya lewat teleskop, lho!

Tapi, teleskop seperti apa yang cocok? Bagi kamu yang pemula, atau belum pernah menggunakan teleskop, ada baiknya menggunakan teleksop jenis refraktor. Teleskop jenis tersebut relatif lebih mudah digunakan sehingga tidak akan menyulitkanmu untuk melihat gerhana Bulan.

4. Indonesia bagian Barat Lokasi Terbaik
Walaupun bisa diamati di seluruh Indonesia, gerhana Bulan parsial ini paling baik diamati di Indonesia bagian barat. Hemm, mengapa demikian?

Coba deh cek waktu terjadinya gerhana pada infografik di bawah ini. Bisa dilihat waktu puncak gerhana untuk Indonesia bagian barat terjadi pukul 04:30 WIB, sementara di Indonesia bagian timur sudah pukul 06:30 WIT. Hal itu membuat masyarakat di Indonesia timur tidak bisa melihat puncak gerhana, karena Bulan sudah terbenam lebih dulu sekaligus Matahari sudah terbit.
5. Tidak Perlu Kacamata Gerhana
Pada peristiwa gerhana Matahari total 9 Maret 2016 silam, pengamatan diwajibkan menggunakan kacamata berfilter khusus gerhana. Hal itu disebabkan karena cahaya Matahari yang sangat menyilaukan untuk mata. Kacamata berfilter berfungsi untuk meredupkan silau Matahari sehingga kita bisa melihat gerhana Matahari lebih jelas.

Nah, gerhana Bulan tidak seperti itu. Bulan tidak akan tampak sangat silau. Ditambah lagi, gerhana Bulan terjadi saat malam, sehingga penggunaan kacamata gerhana benar-benar tidak dibutuhkan. Alih-alih bisa membuatmu jelas melihat gerhana, kacamata gerhana justru akan membuat pengamatanmu gagal karena hanya gelap yang terlihat.

Itu dia lima hal yang perlu diketahui sebelum melihat gerhana Bulan parsial 17 Juli 2019 mendatang. Semoga cuaca cerah!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com