Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apa Itu Solstis Juni?

Hari ini, 21 Juni, diperingati secara astronomis sebagai titik balik matahari, atau yang juga dikenal sebagai solstis. Hmm, sudah tahu apa itu solstis?
Info Astronomy - Hari ini, 21 Juni, diperingati secara astronomis sebagai titik balik matahari, atau yang juga dikenal sebagai solstis. Hmm, sudah tahu apa itu solstis?

Titik balik matahari Juni merupakan awal musim panas di belahan Bumi utara dan musim dingin di belahan Bumi selatan. Untuk tahun ini, titik balik matahari Juni akan terjadi pada 21 Juni 2019, pukul 22.54 WIB.

Bagi orang-orang di belahan Bumi utara, titik balik matahari ini menandai hari terpanjang dalam setahun. Matahari akan terbit telalu awal, siang hari yang terasa lebih panjang, dan Matahari akan telat terbenam sehingga membuat malam yang singkat. Sementara itu, orang-orang di belahan Bumi selatan akan merasakan kebalikannya.

Nah, sekarang kita cari tahu dulu yuk, apa sih titik balik matahari itu. Jadi, sejak zaman dahulu, manusia telah menyadari bahwa jalur perlintasan Matahari di langit Bumi, panjangnya siang hari, dan lokasi Matahari terbit dan terbenam, semuanya bergeser secara teratur sepanjang tahun.

Bahkan, budaya kuno terdahulu sampai membangun monumen, seperti Stonehenge, untuk mengikuti gerakan tahunan Matahari.

Di era yang lebih maju ini, manusia akhirnya tahu bahwa titik balik matahari atau solstis adalah peristiwa astronomis yang disebabkan oleh kemiringan sumbu rotasi Bumi dan gerakannya di orbit dalam mengelilingi Matahari.

Karena Bumi tidak berotasi dengan tegak, melainkan miring sekitar 23,4 derajat, belahan Bumi utara dan belahan Bumi selatan saling "bertukar tempat" dalam menerima sinar Matahari. Pada suatu waktu, belahan Bumi utara bisa lebih condong ke arah Matahari, sementara di waktu lainnya giliran belahan Bumi selatan.

Nah, pada titik balik matahari Juni, belahan Bumi utara lah yang akan lebih condong ke arah Matahari. Hal itu membuat posisi Matahari berada sekitar 23,4 derajat dari utara ekuator, atau tepat berada di atas titik "Tropic of Cancer".

Hal itu membuat seluruh lokasi yang berada di utara ekuator Bumi akan mengalami siang hari yang lebih lama dari 12 jam. Sementara itu, semua lokasi di selatan ekuator akan mengalami siang hari yang lebih pendek dari 12 jam.

Indonesia, karena berada di ekuator, tidak akan mengalami hal yang cukup signifikan. Siang dan malam hari di Indonesia tidak akan berbeda, masih kurang lebih 12 jam masing-masing lamanya. Musim di Indonesia juga tidak terlalu berpengaruh, kita akan memasuki musim kemarau saja.

Lain halnya jika kamu kebetulan berada di belahan Bumi utara, seperti Amerika Utara ataupun Eropa. Kamu akan menyadari bahwa Matahari belum terbenam, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam. Sementara bila kamu berada di belahan Bumi selatan, kamu akan menyadari kalau pada pukul 4 sore saja Matahari sudah terbenam.

Jadi, selamat solstis musim panas untuk belahan Bumi utara, solstis musim dingin di belahan Bumi selatan, dan selamat tanggal 21 Juni untuk Indonesia!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com