Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Yuk Sahur Sambil Mengamati Hujan Meteor Eta Akuarid!

Sambil sahur di awal-awal puasa ini, kita berkesempatan mengamati sebuah peristiwa langit berupa hujan meteor. Eits, tenang, peristiwa ini aman kok!
Info Astronomy - Sambil sahur di awal-awal puasa ini, kita berkesempatan mengamati sebuah peristiwa langit berupa hujan meteor. Eits, tenang, peristiwa ini aman kok!

Hujan meteor yang dimaksud adalah hujan meteor Eta Akuarid. Bukan, nama ini bukan berasal dari bahasa Sunda karena ada kata "eta". Nama sebuah hujan meteor sendiri diambil dari daerah titik radiannya, titik kemunculan meteor di langit.

Eta Akuarid tampak muncul dari rasi bintang Akuarius, tepatnya di dekat bintang Eta Akuarii, salah satu bintang di rasi bintang tersebut. Nah, apa saja sih yang harus dipersiapkan untuk mengamati hujan meteor?

Menurut EarthSky.org, hujan meteor Eta Akuarid akan muncul dengan intensitas terbesar pada dini hari sebelum fajar pada tanggal 7 Mei 2019. Secara umum, waktu terbaik untuk menonton hujan meteor memang adalah saat dini hari, mulai ketika titik radiannya muncul. Itu artinya, kamu bisa mengamatinya saat sahur.

Perhatikan gambar di bawah ini:
Dari gambar di atas, kita bisa melihat bahwa titik radian hujan meteor Eta Akuarid baru saja terbit selepas tengah malam, dan baru akan berada pada ketinggian di atas 20 derajat dari cakrawala pada pukul 03:00 dini hari

Cukup amati langit timur, lalu lakukan adaptasi mata pada gelapnya langit selama setidaknya 20-40 menit untuk bisa melihat meteor pertama kamu di langit. Meteor-meteor tidak akan muncul keroyokan, mereka akan muncul satu per satu bergantian melesat di langit lengkap dengan ekornya.

Kamu juga tidak memerlukan peralatan khusus untuk menonton hujan meteor. Pastikan saja area sekitar lokasi pengamatanmu bebas polusi cahaya dan cuaca sedang cerah. Menonton hujan meteor sangat mirip dengan memancing, kadang kamu bisa menangkap banyak meteor, kadang gagal.

Akan ada 20-40 meteor per jam pada puncak hujan meteor Eta Akuarid, dengan catatan kamu mengamatinya di lokasi yang gelap gulita.

Oh iya, meteor-meteor pada hujan meteor ini sendiri berasal dari debris yang ditinggalkan oleh Komet Halley. Setiap tahunnya, planet Bumi kita melintasi bekas jalur orbit Komet Halley pada akhir April dan Mei, membuat serpihan-serpihan dari komet ini masuk ke atmosfer Bumi sebagai meteor.

Ketika mendekati Matahari, sebuah komet dapat menguap, meninggalkan jejas debu dan batuan di sepanjang jalur orbit yang ia lewati. Setiap 19 April hingga 20 Mei, Bumi melintasi bekas jalur orbit Halley, tetapi planet kita berada paling dalam di antara puing-puing komet ini sekitar tanggal 6-7 Mei.

Puing-puing komet tersebut menabrak atmosfer teratas Bumi dengan kecepatan hampir 240.000 kilometer per jam. Karena jumlahnya banyak, maka secara kolektif dikenal sebagai hujan meteor. Walau begitu, ukurannya kecil-kecil sehingga akan habis terbakar di atmosfer tanpa sempat mendarat di permukaan Bumi untuk menciptakan bahaya.

Sudah siap mengamati Eta Akuarid? Semoga cuaca cerah!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com