Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Terbuat dari Apakah Matahari Kita?

Matahari memberikan Bumi kita energi dan panas melalui proses yang dikenal sebagai fusi nuklir. Lalu, tahukah kamu terbuat dari apa Matahari kita?
Info Astronomy - Matahari memberikan Bumi kita energi dan panas melalui proses yang dikenal sebagai fusi nuklir. Lalu, tahukah kamu terbuat dari apa Matahari kita?

Matahari adalah objek terbesar di tata surya, dengan total massa tata surya 98 persennya adalah Matahari. Suhu di inti Matahari berkisar 15 juta derajat Celsius, sementara permukaannya sekitar 6.000 derajat Celsius.

Terbuat dari apakah Matahari? Ia adalah bola plasma raksasa yang terdiri atas gas hidrogen dan helium. Hidrogen membentuk 92 persen dari Matahari, sementara helium membentuk sekitar 7,8 persen. 0,1 persen sisanya adalah unsur-unsur lain seperti oksigen, karbon, nitrogen, magnesium, dan besi.

Hidrogen adalah unsur paling sederhana karena setiap atom hidrogen hanya memiliki satu proton. Ini adalah gas paling berlimpah di alam semesta. Keberadaan helium sendiri baru ditemukan di Matahari pada tahun 1868 oleh astronom Joseph Lockyer. Sementara itu, unsur-unsur lainnya diyakini telah terbentuk sebagai sisa dari bintang-bintang generasi sebelum Matahari.

Bintang-bintang, termasuk Matahari, menghasilkan energi dengan mengubah hidrogen menjadi helium di inti mereka. Ketika pasokan hidrogen habis, bintang-bintang akan mencari cara lain untuk menghasilkan energi: menggunakan elemen yang lebih berat.

Ketika elemen yang lebih berat itu juga habis, untuk bintang-bintang dengan ukuran yang cukup masif, dapat meledak menjadi supernova. Menyebarkan elemen-elemen pembentuknya ke seluruh penjuru ruang angkasa untuk menjadi generasi bintang baru.

Matahari kita terbentuk bersamaan dengan tata surya 4,56 miliar tahun lalu. Ia memulai jalan ninja sebagai bintang dari seonggok awan molekul hidrogen, helium, dan debu yang besar dan berputar-putar.

Sejarah Matahari
Awan molekul tersebut lambat laun semakin besar gravitasinya karena mulai memadat, membentuk struktur bola yang terkompresi. Bola cikal bakal Matahari itu kemudian mulai berputar lebih cepat dan lebih cepat. Terpintal menjadi sebuah calon proto-bintang.

Pemintalan tersebut akhirnya meratakan bola menjadi bentuk cakram, dengan mayoritas massa cakram berada di tengahnya. Mayoritas massa tersebut membentuk bola gas. Nah, bola gas ini adalah proto-bintang.

Proto-bintang berputar semakin cepat seiring waktu, menaikkan suhu dan tekanannya yang pada gilirannya menyebabkan atom-atom di tubuhnya melebur. Dan Matahari pun lahir.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Matahari akan bersinar selama 3 miliar hingga 5 miliar tahun lagi. Angka ini diperkirakan dengan menghitung laju di mana hidrogen dalam inti Matahari telah dikonversi menjadi helium. Saat ini, Matahari telah menggunakan 37 persen pasokan hidrogen sejak kelahirannya.

Kini kita tahu, hidrogen dan helium bekerja bersama untuk menghasilkan energi dan cahaya dari Matahari, dalam proses yang telah disinggung juga di atas: fusi nuklir. Tekanan gravitasi menekan dan menciptakan panas yang begitu ekstrem di inti Matahari. Atom hidrogen tidak dapat bertahan pada suhu yang ekstrem itu, sehingga atom-atomnya terpecah menjadi proton dan elektron.

Empat proton hidrogen kemudian akan bergabung dengan satu inti helium yang menyebabkan massa yang tidak proporsional. Massa berlebih dilepaskan sebagai energi. Lima puluh persen dari energi ini dilepaskan sebagai energi inframerah atau panas, sementara 40 persennya dilepaskan sebagai sinar Matahari yang dapat kita lihat.


Referensi:
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com