Saran pencarian

Planet Mars Tidak Selalu Merah

Planet Mars, seperti yang kita tahu, dijuluki sebagai "Planet Merah". Namun, tahukah kamu kalau rupanya Mars tidak selalu berwarna kemerahan karena adanya perubahan cuaca di sana?
Info Astronomy - Planet Mars, seperti yang kita tahu, dijuluki sebagai "Planet Merah". Namun, tahukah kamu kalau rupanya Mars tidak selalu berwarna kemerahan karena adanya perubahan cuaca di sana?

Pada hari-hari sebelum manusia mengirim wahana antariksa ke Mars untuk mengamati planet tetangga Bumi kita itu secara terperinci, manusia hanya mengandalkan apa yang bisa dilihat dengan teleskop di Bumi.

Kala itu, pengamatan melalui teleskop terhadap Mars hanya menampilkan wujud Mars yang buram serta hanya memberikan indikasi paling sederhana dari fitur geologis pada permukaan Mars, yakni adanya daerah terang dan daerah gelap saja.

Ditambah tidak adanya pemahaman yang luas tentang permukaan planet Mars pada saat itu, perubahan warna dan kecerahan yang diamati sepanjang tahun terhadap planet ini melalui teleskop dianggap berasal dari sejumlah hal yang terjadi di sana, mulai dari keberadaan dari air hingga vegetasi di sana.

Namun, setelah diteliti lebih dekat, dimulai dengan wahana pengorbit Viking pada tahun 1970-an yang berhasil mencapai orbit Mars, fitur-fitur permukaan Mars pun menjadi jelas, diketahuilah sang Planet Merah rupanya adalah dunia gurun yang kering tanpa vegetasi atau air.

Walau begitu, temuan adanya ngarai dan bekas saluran air raksasa di permukaannya secara tidak langsung telah mengungkapkan bahwa, beberapa miliar tahun yang lalu, Mars adalah rumah bagi air yang mengalir seperti di Bumi saat ini.

Bagaimana Mars beralih dari planet yang hangat dan basah ke planet yang dingin dan kering masih diperdebatkan. Tapi yang jelas, musim di Mars masih berlangsung hingga kini.

Seperti Bumi, Mars memiliki kemiringan aksial (sekitar 25° untuk Mars, 23,5° untuk Bumi) yang membuat adanya musim bagi planet ini. Kedua kutub Mars teramati terdiri dari es air dan es karbon dioksida. Selama musim panas di utara atau selatan, es karbon dioksida tersebut menyublim ke atmosfer dan menguap sehingga memperlihatkan permukaan di bawahnya. Ketika musim dingin datang lagi, es kering tersebut kembali tumbuh.

Nah, menurut Astronomy.com, es kering itulah yang membuat Mars bisa "berubah warna".

Es karbon dioksida yang menyublim di sana bisa bergerak ke arah wilayah ekuator Mars, dan kemudian diendapkan pada permukaan Mars ketika atmosfernya mendingin atau tekanannya berkurang.

Hal itu, pada gilirannya akan membentuk semacam lapisan es tipis di wilayah yang berada pada garis lintang sedang hingga tinggi. Embun beku ini dapat menyebabkan warna Mars menjadi sedikit lebih putih, persis seperti gambar di bawah ini:
Sangat berbeda, 'kan, dengan gambar Mars yang ada di paling atas artikel ini?

Perubahan warna Mars ini hanya disebabkan oleh es saja. Pada kenyataannya, permukaan Mars tetaplah merah karena adanya proses korosif di sana.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com