Saran pencarian

Studi Terbaru Ungkap Massa Galaksi Bimasakti

Mencari tahu massa galaksi Bimasakti secara keseluruhan bukanlah tugas yang mudah karena kita tinggal di dalamnya. Tetapi, menggunakan data dari Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Gaia, kini diperoleh pengukuran baru massa galaksi kita yang cukup presisi.
Info Astronomy - Mencari tahu massa galaksi Bimasakti secara keseluruhan bukanlah tugas yang mudah karena kita tinggal di dalamnya. Tetapi, menggunakan data dari Teleskop Antariksa Hubble dan Observatorium Gaia, kini diperoleh pengukuran baru massa galaksi kita yang cukup presisi.

Menurut para astronom, Bimasakti memiliki berat sekitar 1,5 triliun kali massa Matahari dan radiusnya sekitar 129.000 tahun cahaya. Hemm, bagaimana bisa para astronom mendapatkan angka tersebut? Memangnya sudah pernah menimbang galaksi dengan timbangan raksasa? Hem?

Sayangnya, untuk mengetahui massa, kita tidak perlu timbangan. Walau begitu, mengetahui total massa seluruh galaksi merupakan hal yang cukup sulit. Sebuah galaksi tidak hanya terdiri dari bintang dan planet saja, tetapi ada pula gas dan debu di dalamnya. Dan bagian yang paling sulit untuk diperkirakan massanya adalah materi gelap. Sebagian besar massa pada galaksi ada di materi tak kasat mata itu.

"Kami tidak bisa mendeteksi materi gelap secara langsung," kata ketua tim astronom ini, Dr. Laura Watkins, dari European Southern Observatory (ESO). "Itulah yang menyebabkan ketidakpastian saat ini dalam informasi mengenai massa Bimasakti. Kita tidak dapat mengukur secara akurat apa yang tidak dapat kita lihat."

Untuk memperkirakan nilainya, Dr. Watkins dan rekan-rekannya mengamati gugus bintang bola, kelompok bintang yang sangat padat yang mengorbit di luar bagian utama galaksi kita. Karena gugus bintang bola berada jauh dari inti galaksi, mereka adalah "alat" untuk mengetahui massa galaksi yang cukup bagus.

"Semakin besar massa galaksi, semakin cepat gugusan bintang bolanya bergerak karena tarikan gravitasinya," kata salah satu astronom dalam studi ini, N. Wyn Evans, dari Universitas Cambridge

Dengan kata lain, pengukuran dalam studi terbaru ini terfokus dengan bagaimana gugusan bintang bola yang berada di sekitar galaksi Bimasakti bergerak, seberapa cepat ia bergerak, dan seperti apa detail pergerakannya.

Pengamatan semacam itu berhasil dilakukan dengan Hubble dan Gaia, dua instrumen pengamatan yang berada di orbit Bumi. Gaia merupakan observatorium antariksa yang dirancang oleh Badan Antariksa Eropa untuk membangun peta Bimasakti yang paling presisi dan mengukur kecepatan gerakan jutaan bintang.

Para peneliti menggunakan data dari Gaia, yang mencakup informasi tentang gugus bintang bola yang terletak sejauh 65.000 tahun cahaya dari Bumi. Data tersebut kemudian dikombinasikan dengan arsip pengamatan dari Hubble, yang telah mempelajari gugusan bintang bola yang berjarak sejauh 130.000 tahun cahaya dari Bumi.

"Kami beruntung memiliki kombinasi data yang sangat bagus," kata Roeland P. van der Marel, salah satu anggota studi ini, dari Space Telescope Science Institute. "Dengan menggabungkan pengukuran Gaia terhadap 34 gugus bola dengan pengukuran 12 gugus yang berjarak lebih jauh dari Hubble, kita dapat menjabarkan massa Bimasakti dengan cara yang baru."

Pegerakan dari puluhan gugus bintang bola tersebut mengungkapkan bahwa massa galaksi Bimasakti mencapai hingga sekitar 1,5 triliun kali massa Matahari kita. Dengan massa Matahari yang mencapai 1.989.100.000.000.000.000.000.000.000.000 kilogram, maka massa Bimasakti 1,5 miliar kali lebih berat dari itu!

Pengukuran massa galaksi Bimasakti yang presisi seperti ini akan membantu para ilmuwan ketika mereka berusaha menjawab beberapa pertanyaan mengenai alam semesta kita. Kamu bisa baca hasil studi ini selengkapnya di The Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com