Tidak, urutan orbit planet dalam mengelilingi Matahari masih sama. Merkurius tidak bertukar posisi dengan Venus di tata surya, tetapi masih merupakan planet terdekat dengan Matahari dan orbit Venus masih paling dekat dengan orbit Bumi. Tetapi, menurut perhitungan baru, rata-rata Merkurius berjarak lebih dekat ke Bumi daripada Venus.
Kedengarannya seperti berlawanan dengan logika, bukan?
Kelompok astronom yang dipimpin oleh Tom Stockman dari Observatorium Nasional Los Alamos di New Mexico, AS ini bisa sampai pada kesimpulan ini setelah melakukan berbagai simulasi dan metode perhitungan matematis. Metode yang dilakukan para astronom ini menghitung jarak rata-rata planet di berbagai titik.
"Dengan menggunakan metode yang lebih akurat untuk memperkirakan jarak rata-rata antara dua benda yang mengorbit, kami menemukan bahwa jarak rata-rata planet Merkurius rupanya lebih dekat ke Bumi daripada Venus," tulis para astronom ini di makalah studinya yang diterbitkan di Physics Today.
Ketika para astronom menghitung jarak antarplanet, biasanya didasarkan pada jarak mereka dari Matahari. Bumi kita berjarak rata-rata 1 AU (150 juta km) dari Matahari, sementara jarak rata-rata Venus dari Matahari adalah 0,722 AU, dan jarak rata-rata Merkurius dari Matahari adalah 0,387 AU.
Nah, jika kita menghitung jarak Venus dari Bumi, yang sebenarnya kita dapatkan adalah jarak rata-rata antara orbit Venus dan orbit Bumi, bukan jarak sebenarnya di antara planet-planet itu sendiri. Karena planet-planet bergerak dengan kecepatan yang berbeda, mereka menghabiskan banyak waktu di sisi yang berlawanan dalam mengelilingi Matahari.
Mengapa Merkurius dianggap lebih dekat dengan Bumi? Hal itu karena Merkurius lebih dekat ke Matahari, membuat jarak antara Merkurius dan Bumi ketika mereka berada pada jarak terjauhnya masih jauh lebih dekat daripada jarak antara Bumi dan Venus, bahkan di jarak terdekat antara keduanya.
Cukup mudah dipahami, bukan?
Nah, untuk memudahkan para astronom menghitung jarak antarplanet, Stockman dan rekan-rekannya telah menyusun "metode lingkar titik" (atau point-circle method/PCM). Metode PCM ini diklaim dapat memudahkan astronom untuk menghitung jarak rata-rata antara dua planet dalam orbit konsentris, coplanar (pada bidang orbital yang sama), orbit melingkar.
Hasilnya adalah sebagai berikut:
Dalam menguji metode PCM ini, Stockman dan rekan-rekannya menciptakan dan menjalankan simulasi yang memetakan posisi semua planet di tata surya selama 10.000 tahun ke depan, dan membandingkan hasilnya dengan pengukuran jarak yang telah ada sejak lama.
Simulasi tersebut menunjukkan hanya ada variasi sebesar 1 persen dari jarak antarplanet dengan perhitungan PCM, tetapi hingga 300 persen bila dihitung dengan pengukuran jarak yang telah ada selama ini.
Namun, tidak semua astronom mendukung perubahan predikat planet "terdekat" Bumi. Salah satunya adalah direktur Laboratorium Sains Antariksa, yang juga seorang profesor astronomi di UC Berkeley, Steven Beckwith, yang beranggapan bahwa cara ini memang menarik untuk mendefinisikan kembali makna 'terdekat', tetapi sulit untuk didalami.
"Anggaplah kamu tinggal di sebuah komplek perumahan yang mana tetangga terdekatmu lebih sering menghabiskan waktu di tempat lain, maka tetangga terdekatmu sekarang adalah orang yang tinggal di rumah yang lainnya," kata Beckwith seperti dilansir LiveScience.com.
Kesimpulannya, planet terdekat dari Bumi di tata surya, secara rata-rata, adalah Merkurius. Tetapi Venus tetap menjadi yang terdekat dalam hal jarak orbit dari Matahari.