Saran pencarian

Gault, Asteroid Berekor yang Mirip Komet

Ekor identik dengan benda langit yang disebut sebagai komet. Komet memiliki ekor ketika ia berada dekat dengan Matahari. Radiasi Matahari membuat permukaan komet menguap, membentuk struktur ekor yang unik. Lalu, apa jadinya bila asteroid juga punya ekor?
Info Astronomy - Ekor identik dengan benda langit yang disebut sebagai komet. Komet memiliki ekor ketika ia berada dekat dengan Matahari. Radiasi Matahari membuat permukaan komet menguap, membentuk struktur ekor yang unik. Lalu, apa jadinya bila asteroid juga punya ekor?

Asteroid dan komet adalah dua benda yang berbeda. Sebuah asteroid jarang memiliki ekor, walaupun ia sedang berada dekat dengan Matahari. Namun, asteroid yang satu ini mengambil jalan ninja berbeda. Ia memiliki ekor!

Berkat kolaborasi pengamatan yang dilakukan sekelompok astronom menggunakan teleskop berbasis darat maupun berbasis luar angkasa, termasuk menggunakan Teleskop Antariksa Hubble yang berada di orbit Bumi, asteroid berekor yang langka yang disebut sebagai 6478 Gault berhasil diamati.

Pengamatan Hubble memberikan wawasan baru bagi para astronom mengenai masa lalu asteroid Gault yang tidak biasa ini. Asteroid tersebut sendiri memiliki lebar 4 hingga 9 kilometer dan memiliki dua ekor ramping.

Apa yang sebenarnya terjadi? Rupanya, asteroid Gault saat ini sedang mengalami penghancuran diri (disintegrasi) secara perlahan. Setiap material yang membentuk ekornya merupakan material pada permukaannya yang mengelupas ke ruang angkasa.

Gault ditemukan pada tahun 1988. Namun, pengamatan dua ekornya baru-baru ini saja teramati. Menurut para astronom, terbentuknya ekor pada asteroid Gault ini merupakan indikasi pertama ketidakstabilan sang asteroid.

Ketidakstabilan yang menyebabkan disitegrasi tersebut terjadi ketika sinar Matahari memanaskan asteroid, radiasi inframerah yang keluar dari permukaan Matahari membawa panas dan momentum. Radiasi tersebut menciptakan kekuatan kecil yang dapat menyebabkan asteroid berputar lebih cepat.

Jika kekuatan dari radiasi tersebut lebih besar mengalahkan gravitasi sang asteroid, maka asteroid tersebut akan menjadi tidak stabil. Permukaannya akan longsor, melepaskan puing-puing batuan dan debu ke sepanjang jalur orbitnya di ruang angkasa. Itulah yang terjadi pada Gault.

"Peristiwa disitegrasi seperti ini jarang terjadi," kata Olivier Hainaut dilansir Space Telescope, astronom yang tergabung dalam studi Gault dari European Southern Observatory, Jerman. "Asteroid aktif dan tidak stabil seperti Gault baru sekarang ini bisa terdeteksi keberadaannya."

Para astronom memperkirakan bahwa di antara 800.000 asteroid yang dikenal sejauh ini yang berada di Sabuk Asteroid (wilayah penuh asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter), kira-kira bisa mengalami disitegrasi satu kali per tahun.

Mengamati disitegrasi asteroid seperti ini sangat menarik. Bagi para astronom, ini merupakan kesempatan emas untuk mempelajari komposisi asteroid. Dengan meneliti materi yang dilepaskan asteroid yang tidak stabil ini ke ruang angkasa, para astronom dapat melihat sekilas sejarah pembentukan planet-planet, termasuk Bumi kita, di masa-masa awal tata surya.

Dari pengamatan ini, disimpulkan bahwa pelepasan materi pada disitegrasi asteroid hanya terjadi dalam waktu yang singkat, yang berlangsung mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari saja. Tidak seperti komet yang bisa berminggu-minggu.

Hasil studi terhadap asteroid Gault bisa kamu baca di The Astrophysical Journal Letters.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com