Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Matahari Berpapasan dengan Bintang Asing 70.000 Tahun Lalu

Bintang-bintang di alam semesta memang berjarak berjauhan satu sama lain. Tetapi, suatu ketika dua atau lebih bintang juga bisa berpapasan satu sama lain. Menurut studi terbaru, Matahari rupanya pernah berpapasan dengan bintang asing.
Info Astronomy - Bintang-bintang di alam semesta memang berjarak berjauhan. Tetapi, suatu ketika dua atau lebih bintang juga bisa berpapasan satu sama lain. Menurut studi terbaru, Matahari rupanya pernah berpapasan dengan bintang asing.

Pengunjung kosmis tersebut dikenal sebagai bintang Scholz. Dalam studi ini, dikatakan bahwa 70.000 tahun yang lalu, bintang Scholz mungkin telah menyerempet tepi luar Awan Oort yang berada di tepian tata surya kita. Bintang Scholz juga kemungkinan tidak sendirian, ia membawa pendampingnya, sebuah kerdil cokelat.

Walau begitu, belum jelas apakah papasan dekat itu cukup dekat untuk membuat objek-objek es yang merupakan cikal bakal komet di Awan Oort menjadi banyak yang bergerak ke arah Matahari hingga saat ini, membentuk sebagai komet yang bisa diamati dari Bumi.

Tapi yang sudah diketahui sejauh ini adalah, papasan antarbintang pada jarak dekat seperti itu dapat memiliki implikasi mendalam bagi planet-planet yang mengorbit bintang lain. Bahkan dalam beberapa kasus, papasan dekat antarbintang bisa membuat salah satu bintang kehilangan planet, dibawa oleh bintang yang berpapasan dengannya karena tarikan gravitasi.

Tata surya kita, kemungkinan besar merupakan "korban" dari papasan dekat Matahari dengan bintang Scholz. Di masa-masa awal pembentukannya, mungkin saja tata surya kita komposisinya tidak seperti saat ini.

Sebuah studi tahun 2018 menunjukkan bahwa gerakan orbital dari beberapa objek kecil tata surya kita tampaknya masih terpengaruh oleh gravitasi Scholz. Ditambah lagi, keberadaan beberapa objek mirip planet di Sabuk Kuiper, sabuk kumpulan objek-objek berbatu dan dingin yang berada di luar orbit Neptunus, bisa saja merupakan hasil curian Matahari dari bintang lain saat berpapasan.

Penelitian ini awalnya dimulai ketika astronom Eric Mamajek, wakil ilmuwan program Eksplorasi Eksoplanet NASA, yang juga seorang profesor di Universitas Rochester, melakukan kunjungan tahunan ke Santiago, Cile, di mana ia melakukan pengamatan dengan teleskop kelas dunia.

Pada satu kunjungannya di tahun 2013, seorang rekan astronom bernama Valentin Ivanov, menunjukkan kepadanya hasil pengamatan yang aneh: Ada sebuah bintang terdekat yang baru ditemukan, bintang yang kemudian dinamai dari nama penemunya, Ralf-Dieter Scholz. Bintang tersebut teramati tidak bergerak dalam hasil pengamatan.

Sebagian besar bintang yang bisa kita amati di langit malam bergerak dengan jelas melintasi langit dalam setahun, sebagaimana diukur dalam satuan yang disebut "detik busur". Namun, bintang Scholz hampir tidak bergerak sama sekali. Bintang yang berjarak hanya 22 tahun cahaya tersebut pun sempat membingungkan para astronom.

Mamajek tahu itu hanya bisa berarti dua hal. Entah bintang itu sedang bergerak menuju kita, atau sedang bergerak menjauh. Untuk mengetahuinya, para astronom pun melakukan pengukuran pergeseran Doppler bintang tersebu.

Hasilnya, diketahui bahwa bintang Scholz sedang bergerak menjauh dari kita, dengan kecepatan yang diperkirakan mencapai 80 kilometer per detik. Mamajek dan rekan-rekannya tidak perlu waktu lama untuk mengetahui hal itu, "Dalam waktu kurang dari 15 menit, kami mengetahui bahwa bintang ini pernah berpapasan dengan tata surya, 70 atau 80 ribu tahun yang lalu," katanya, dilansir Ekplorasi Eksoplanet NASA.

Kala itu, Matahari dan bintang Scholz berpapasan dalam jarak yang kemungkinan mencapai sekitar 1 tahun cahaya, atau sekitar 9,4 triliun kilometer. Lalu, mungkinkah manusia purba sempat melihat sekilas saat bintang Scholz lewat? Tampaknya tidak.

Bintang Scholz adalah kerdil merah, jenis bintang terkecil dan redup yang pernah diketahui di alam semesta. Bahkan pada titik terdekatnya tujuh pulu ribu tahun yang lalu, bintang Scholz akan muncul 100 kali terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang.

Meski begitu, jika bintang Scholz sempat mengeluarkan suar radiasi terang (suatu ciri bintang kerdil merah) saat melaju melewati tata surya kita, nenek moyang kita yang tinggal di gua mungkin saja melihatnya.

Kamu jangan seperti bintang Scholz, yang hanya berpapasan dengan Matahari, lalu pergi~
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com