Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apakah Ada Bintang di Luar Galaksi?

Galaksi terdiri dari bintang-bintang, tetapi apakah semua bintang selalu berada di dalam galaksi? Adakah bintang yang tidak tergabung di dalam galaksi?
Info Astronomy - Galaksi terdiri dari bintang-bintang, tetapi apakah semua bintang selalu berada di dalam galaksi? Adakah bintang yang tidak tergabung di dalam galaksi, alias berada di luarnya?

Pada dasarnya, galaksi merupakan kumpulan dari ratusan juta hingga triliunan bintang. Tidak ada batas fisik terluar dari galaksi, sehingga tidak bisa diketahui dengan pasti nih sebuah bintang berada di "dalam" atau di "luar" galaksi.

Nah, biar kita sepemahaman, dalam artikel ini, bintang yang disebut berada di luar galaksi adalah yang jaraknya jauuuuuuh sekali dari bintang terluar pada suatu galaksi. Dengan kata lain, bintang tersebut menyendiri di alam semesta, jauh dari bintang manapun di galaksi.

Dan ternyata, bintang yang terletak di luar galaksi seperti itu memang ada. Mereka terletak pada area yang dikenal sebagai ruang antargalaksi, ruang "kosong" yang berada di antara suatu galaksi dengan galaksi lainnya. Bintang-bintang seperti ini disebut sebagai "bintang pengembara".

Nah, tahukah kamu bagaimana sebuah bintang bisa berada di luar galaksi? Rupanya, menurut penjelasan menarik pada laman StarChild NASA, ada berbagai faktor yang menyebabkan hal itu terjadi. Mari kita bahas satu per satu.

Pertama, Matinya Bintang Pendamping

Bintang-bintang pada sebuah galaksi umumnya merupakan anggota sistem bintang biner, yakni sistem di mana ada dua bintang atau lebih yang saling mengorbit pusat massanya satu sama lain. Meski begitu, ada banyak juga ya bintang-bintang penyendiri, seperti Matahari kita misalnya.
Setiap bintang, baik yang berada dalam sistem biner maupun bintang penyendiri, semuanya memiliki siklus kehidupan. Seiring bertambahnya usia bintang, mereka akan tumbuh lebih besar dan lebih besar, hingga akhirnya meledak dalam supernova ketika mereka kehabisan bahan bakar untuk terus menyala.

Dalam sistem bintang biner, ketika salah satu bintang meledak dalam supernova, segala sesuatu di sekitarnya akan terdampak dari ledakan itu, yang salah satunya adalah membuat bintang pendampingnya terhempas, bergerak menjauh dengan sangat cepat. Bahkan, kecepatannya bisa mencapai sekitar 1.000 kilometer per detik, kecepatan yang cukup bagi bintang yang malang itu untuk lolos keluar dari galaksinya.

Karena fenomena inilah bintang-bintang pengembara bisa ada. Para astronom pun sudah banyak menemukan contoh bintang pengembara, salah satunya adalah bintang HE 0437-5439, yang saat ini teramati sedang dalam perjalanan keluar dari galaksi Bimasakti dengan kecepatan tiga kali lebih cepat dari kecepatan orbit Matahari mengitari pusat galaksi.

Kedua, Terhisap Lubang Hitam

Tunggu dulu, bukankah terhisap lubang hitam seharusnya malah bikin sang bintang mendekati lubang hitam tersebut? Bagaimana bisa bintang yang terhisap lubang hitam justru pergi meninggalkan galaksinya?

Kalau bintangnya merupakan bintang individual, memang ia akan terhisap ke lubang hitam. Namun, hal itu berbeda pada bintang biner, lho. Jika sebuah sistem biner bergerak mendekati sebuah lubang hitam, salah satu bintang dalam sistem biner tersebut bisa terhisap oleh sang lubang hitam, sementara yang lainnya "tertendang" karena efek gravitasi yang ekstrem.

Kecepatan bintang yang tertendang oleh gravitasi lubang hitam tersebut memungkinkannya melepaskan diri dari galaksi induknya. Bintang-bintang ini disebut bintang hiper-cepat.

Ketiga, Tabrakan Galaksi

Nah, menurut para astronom, proses yang satu ini merupakan proses yang paling umum mengenai penyebab bagaimana bintang bisa menjadi bintang pengembara yang terletak jauh di luar galaksinya.

Ketika ada tabrakan atau interaksi antara dua atau lebih galaksi, bintang-bintang pada masing-masing galaksi dapat buyar karena efek gravitasi yang ekstrem. Menurut ScienceMag, bintang-bintang ini kemudian akan mengembara ke ruang antargalaksi menjadi bintang pengembara.

Bintang-bintang seperti itu telah diamati dengan Teleskop Antariksa Hubble juga, lho. Para astronom sekarang hanya perlu menentukan seberapa banyak dari bintang-bintang ini yang mungkin ada di alam semesta.
Oke, dari tiga penjelasan di atas, kita tahu bahwa bintang-bintang di luar galaksi awalnya merupakan anggota dari galaksi. Lalu, bisakah bintang-bintang pengembara terbentuk langsung di luar galaksi? Jawabannya: tidak.

Alasan ilmiahnya adalah, untuk bisa terbentuk, sebuah bintang membutuhkan jumlah debu dan gas yang besar. Sumber debu dan gas yang besar ini hanya dapat ditemukan di galaksi, di mana merupakan sisa-sisa dari bintang sebelumnya yang telah meledak dalam supernova. Tanpa adanya debu dan gas, bintang tidak akan terbentuk.

Jadi, intinya adalah, ternyata ada bintang yang terletak di luar galaksi, tetapi mungkin jumlahnya tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan jumlah bintang yang berada di dalam galaksi.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com