Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Tanaman Tumbuh di Bulan untuk Pertama Kalinya

Ada kehidupan di Bulan! Tanaman kapas dilaporkan baru saja tumbuh subur dalam eksperimen yang dilakukan wahana antariksa Chang'e-4 milik Tiongkok di Bulan baru-baru ini.
Info Astronomy - Ada kehidupan di Bulan! Tanaman kapas dilaporkan baru saja tumbuh subur dalam eksperimen yang dilakukan wahana antariksa Chang'e-4 milik Tiongkok di Bulan baru-baru ini.

Chang'e-4, wahana antariksa pertama buatan manusia yang berhasil mendarat di permukaan sisi jauh Bulan pada awal Januari 2019 kemarin, dilengkapi sejumlah instrumen ilmiah yang dirancang untuk mempelajari permukaan Bulan dan geologi kawah Von Kármán, kawah di mana ia mendarat dengan lembut.

Tapi, menurut Astronomy.com, tidak hanya dilengkapi instrumen ilmiah saja, Chang'e-4 juga membawa sebuah wadah eksperimen.

Wadah eksperimen tersebut dibuat tertutup rapat. Isinya di antara lain adalah benih tanaman, nutrisi, udara, air, ragi, hingga telur lalat. Eksperimen ini bertujuan untuk menumbuhkan tanaman, yang pada akhirnya akan membentuk biosfer mini, semacam lingkungan buatan mirip kondisi di Bumi. Saat biosfer mini berhasil terbentuk, lalat kemungkinan akan hidup. Kehidupan kecil di sana pun terjadi.

"Ini akan memberikan dasar bagi para ilmuwan dunia untuk mempelajari pertumbuhan biologis dan fotosintesis di bawah kondisi gravitasi rendah, perbedaan suhu, serta pencahayaan dari Matahari yang berhari-hari di Bulan," kata Xie Genxin, ilmuwan lingkungan ruang angkasa di Universitas Chongqing, yang juga seorang kepala perancang dari muatan eksperimen biologis pada misi Chang'e.

Tak hanya kapas yang berhasil tumbuh, karena nantinya Chang'e-4 akan menguji apakah benih kentang dan Arabidopsis thaliana dapat bertunas dan berfotosintesis dalam lingkungan yang tertutup rapat dan iklim yang telah diatur dalam gravitasi rendah di permukaan Bulan.

Menurut Xie, menjaga suhu dalam kisaran yang mirip suhu di Bumi adalah salah satu bagian paling sulit dari eksperimen ini, karena suhu di Bulan sendiri berubah dalam tingkat yang ekstrem. Mulai dari titik beku -173 derajat Celsius, hingga yang terpanas 212 derajat Celsius.

Xie juga mengatakan bahwa eksperimen semacam ini akan memberikan dasar untuk penelitian budidaya tanaman di Bulan dan dapat menginspirasi pembangunan pangkalan manusia di Bulan pada masa yang akan datang nantinya.

"Ketika kita ingin membangun tempat tinggal manusia untuk jangka panjang di Bulan atau Mars, kita akan membutuhkan fasilitas rumah kaca untuk mendukung kehidupan kita, dan akan perlu hidup dalam sesuatu seperti biosfer buatan," Anna-Lisa Paul, seorang ilmuwan hortikultura di Universitas Florida, AS, dilansir Nature.

Sayangnya, pertumbuhan tanaman pada eksperimen Chang'e-4 tidak berlangsung lama. Seperti dilansir IFLScience, wahana antariksa Chang'e -4 saat ini dilaporkan memasuki "mode hibernasi" untuk mengantisipasi malam hari pertamanya di Bulan. Ya, di Bulan juga ada siang dan malam.

Namun, berbeda dengan siang dan malam di Bumi yang berlangsung hanya masing-masing sekitar 12 jam, kala siang dan malam hari di Bulan berlangsung 29,5 hari Bumi. Malam di Bulan berlangsung sekitar 13,5 hari, sisanya siang hari.

Pertengahan Januari ini, Bulan memang sedang memasuki fase cembung hingga purnama, sehingga sisi jauh Bulan di mana Chang'e-4 mendarat sedang tidak disinari Matahari.

Ketika malam tiba, suhu di Bulan dapat turun drastis ke titik beku. Hal itu terjadi karena tidak adanya atmosfer di Bulan, sehingga ia tidak dapat memerangkap panas atau melindungi permukaannya dari perubahan suhu yang ekstrem. Malam sedingin itu akan membuat tanaman kapas sulit untuk tumbuh.

"Walaupun eksperimen ini dilakukan di dalam wadah tertutup, sayangnya tetapi tidak akan selamat dari dinginnya malam di Bulan," kata Xie. Eksperimen pun akan dilanjutkan berhari-hari mendatang saat siang hari sudah kembali di sisi jauh Bulan.

Walau begitu, Badan Antariksa Nasional Tiongkok dapat menjamin bahwa bahan organik pada Chang'e-4 akan terurai secara bertahap di wadah tertutup tersebut, sehingga tidak akan mencemari lingkungan luar.

Ya, tanaman di Bulan memang tidak bertahan lama, tapi setidaknya kita tahu bahwa pernah ada kehidupan selain di Bumi. Tinggal menunggu waktu di masa depan ketika manusia pada akhirnya mampu hidup di Bulan sebagai rumah selain Bumi.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com