Saran pencarian

Pembentukan Bulan Pemicu Kehidupan di Bumi

Tabrakan kosmis yang membuat Bumi memiliki Bulan, menurut sebuah studi terbaru, kemungkinan juga yang membuat Bumi memiliki kehidupan. Hemm, bagaimana para astronom bisa sampai pada kesimpulan ini?
Info Astronomy - Tabrakan kosmis yang membuat Bumi memiliki Bulan, menurut sebuah studi terbaru, kemungkinan juga yang membuat Bumi memiliki kehidupan. Hemm, bagaimana para astronom bisa sampai pada kesimpulan ini?

Studi ini berlatar belakang pada masalah ketika para astronom belum dapat menemukan dengan tepat mengenai bagaimana dan kapan Bumi memiliki kandungan karbon, nitrogen, dan belerang, unsur-unsur yang bisa membentuk kehidupan.

Nah, menurut studi ini, unsur-unsur tersebut dikatakan berasal dari objek yang menabrak Bumi dan menciptakan Bulan sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Theia.

Adalah sekelompok astronom dari Rice University di Texas, AS, yang menggunakan serangkaian percobaan dan simulasi untuk menguji apakah unsur-unsur tadi yang merupakan elemen volatil, elemen dengan titik didih rendah, bisa jadi merupakan hasil dari tabrakan tersebut.

Mereka memulai percobaan dengan memampatkan paduan materi yang mengandung karbon, nitrogen, dan belerang untuk ditekan hingga 7 gigapascal dan memanaskannya hingga suhu setinggi 1800° Celsius, untuk mensimulasikan kondisi selama pembentukan inti planet.

Para astronom ini kemudian menggunakan data eksperimen tersebut untuk melakukan sekitar satu miliar simulasi komputer untuk melihat bagaimana sebuah objek yang sarat elemen volatil ketika menabrak Bumi kita.

Hasilnya, simulasi yang dilakukan rupanya cocok dengan data pengamatan eksperimental dan catatan geologis terbaik yang ada sejauh ini.

Diperkirakan, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, sebuah batu angkasa bernama Theia yang berukuran sebesar Mars dan terdiri akan karbon dan nitrogen dengan inti yang kaya sulfur, memang sempat menabrak Bumi kita.

Tabrakan tersebut membuat proto-Bumi dan Theia hancur. Berkat tarikan gravitasi, proto-Bumi secara berangsur-angsur pulih, membentuk kembali bentuk bulat namun dengan materi pembentuknya bercampur dengan Theia.

Sementara itu, sisa-sisa materi yang masih di luar angkasa lambat laun membentuk satu-satunya satelit alami milik Bumi kita: Bulan.

"Kemungkinan tabrakan seperti itu juga membawa air, elemen volatil penting lainnya," kata salah satu anggota studi ini, Rajdeep Dasgupta. Planet-planet yang telah mengalami tabrakan yang lebih besar dari ini kemungkinan juga memiliki lebih banyak peluang untuk memiliki kehidupan.


Jurnal referensi: Science Advances, DOI: 10.1126/sciadv.aau3669
Foto: NASA/JPL-Caltech
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com