Saran pencarian

Mengenal Galaksi Elips

Selain galaksi spiral, di alam semesta ada juga galaksi elips, jenis galaksi yang memiliki bentuk mulai dari hampir bulat hingga hampir pipih. Mari mengenalnya lebih dekat.
Info Astronomy - Selain galaksi spiral, di alam semesta ada juga galaksi elips, jenis galaksi yang memiliki bentuk mulai dari hampir bulat hingga hampir pipih. Mari mengenalnya lebih dekat.

Galaksi elips adalah jenis galaksi yang paling melimpah yang ditemukan di alam semesta. Tetapi, karena dihuni oleh bintang-bintang berusia tua dan redup, galaksi-galaksi elips sering kali kalah terang bahkan oleh gugus bintang yang berusia lebih muda dan lebih terang.

Galaksi elips tidak memiliki lengan yang berputar-putar mengitari area pusatnya seperti saudara kandung mereka yang lebih terkenal, galaksi spiral. Galaksi elips cenderung memiliki bentuk hampir bulat, lonjong memanjang, hingga pipih.

Salah satu galaksi elips yang paling terkenal adalah Cygnus A, yang terletak sekitar 600 juta tahun cahaya dari Bumi dan merupakan sumber gelombang radio yang sangat kuat. Cygnus A tidak hanya terkenal dalam kalangan para astronom, tetapi memiliki tempat spesial dalam fiksi ilmiah; galaksi tersebut ditampilkan dalam novel klasik tahun 1985, "Contact", sebuah kisah Carl Sagan yang kemudian diangkat dalam film.

Klasifikasi dan Karakteristik
Pada tahun 1926, Edwin Hubble menyusun sistem untuk menglasifikasikan galaksi. Dikenal sebagai deret Hubble, ia mengelompokkan galaksi berdasarkan bentuknya. Dalam sistem klasifikasi ini, galaksi elips dibedakan menjadi tiga berdasarkan seberapa luas dan bentuknya.
Galaksi elips yang diklasifikasikan sebagai E0 merupakan galaksi yang berbentuk bulatan yang hampir sempurna. Sedangkan yang diklasifikasikan sebagai E7 memiliki ukuran tampak jauh lebih lonjong. Ada pula yang diklasifikasikan sebagai E0, sebuah jenis galaksi elips yang berbentuk hampir pipih.

Jenis galaksi elips juga biasanya lebih besar daripada galaksi spiral. Bagaimana tidak, galaksi elips terkecil yang pernah ditemukan sejauh ini saja ukurannya masih 10 persen lebih besar dari ukuran galaksi Bimasakti. Sebuah galaksi elips dapat membentang hingga lebih dari satu juta tahun cahaya dan mengandung lebih dari sepuluh triliun bintang.

Berbeda dengan galaksi spiral yang dihuni "pabrik-pabrik" pembentuk bintang, galaksi elips tidak seproduktif itu karena hanya mengandung lebih sedikit gas dan debu, yang berarti tingkat pembentukan bintang barunya sangat minim. Bintang-bintang yang ada di dalam galaksi elips cenderung lebih tua, dengan warna yang sudah menguning bahkan merah.

Walaupun dominasi bintang-bintang tua itu membuat wujud galaksi elips menjadi redup, para astronom masih berpendapat bahwa galaksi elips masih lebih banyak daripada galaksi spiral. Hal itu terbukti karena ketika para astronom mengamati daerah-daerah tertentu dari langit secara mendalam, galaksi elips lebih banyak muncul.
Sejarah dan Pembentukan
Karena galaksi elips mengandung bintang yang lebih tua dan lebih sedikit gas, para ilmuwan berpikir bahwa galaksi elips merupakan sebuah akhir dari evolusi galaksi. Dengan kata lain, galaksi elips awalnya merupakan sebuah galaksi spiral.

Hemm, lalu bagaimana sebuah galaksi spiral bisa menjadi galaksi elips?

Alam semesta rupanya bukan tempat yang tenang, melainkan penuh "kekerasan". Salah satunya adalah, benturan antargalaksi yang umum terjadi. Bahkan, dalam lima miliar tahun mendatang, galaksi Bimasakti kita diperkirakan akan menabrak Galaksi Andromeda.

Nah, ketika dua galaksi spiral bertabrakan, mereka akan kehilangan bentuk spiralnya, mengalami penggabungan atau merger sebagai galaksi elips yang kurang terstruktur bentuknya.

Minimnya gas dan debu antarbintang pada sebuah galaksi elips diperkirakan disebabkan oleh lubang hitam supermasif. Ketika merger galaksi terjadi, dua lubang hitam supermasif di masing-masing galaksi akan menyatu.

Lubang hitam supermasif tersebut lantas aktif mengonsumsi gas dan debu pada galaksi yang mengalami merger. Gas dan debu hilang sudah, pembentukan bintang-bintang baru pun terhenti, dan itulah mengapa galaksi elips didominasi bintang-bintang tua.

Bukti yang mendukung teori pembentukan galaksi elips dari merger dua galaksi spiral ini tentu ada. Galaksi elips cenderung ditemukan di sekitar gugus galaksi. Mereka juga jarang terlihat di alam semesta awal, yang mana hal itu merupakan bukti bahwa mereka berevolusi dari tabrakan galaksi di masa kini.

Nah, itulah sedikit informasi mengenai galaksi elips. Semoga menambah wawasanmu~


Foto: InfoAstronomy.org, NASA
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com