Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Ketika Meteor Menabrak Bulan saat Gerhana

Betapa beruntungnya para pengamat gerhana Bulan total 21 Januari 2019 kemarin. Mereka tidak hanya melihat gerhana, tetapi juga momen ketika meteor menabrak Bulan.
Info Astronomy - Betapa beruntungnya para pengamat gerhana Bulan total 21 Januari 2019 kemarin. Mereka tidak hanya melihat gerhana, tetapi juga momen ketika meteor menabrak Bulan.

Dijuluki sebagai Super Blood Wolf Moon, gerhana tersebut disaksikan jutaan orang yang berada di sisi malam Bumi, mulai dari Amerika Utara, Amerika Selatan, Afrika, hingga sebagian Eropa. Ketika gerhana hampir mencapai puncaknya, para pengamat dikejutkan dengan munculnya sebuah kilatan kecil, bintik putih kekuningan terang yang tak biasa.

Fenomena tersebut memang hanya sekedipan mata saja, tetapi untungnya begitu banyak orang yang menonton gerhana dan begitu banyak pula organisasi yang menyiarkannya secara daring, sehingga sekarang ini kita bisa mengidentifikasinya kembali. Menurut catatan video, fenomena tabrakan meteor ke Bulan tersebut terjadi pada 21 Januari 2019 pukul 04:41:38 GMT, atau sekitar pukul 11:41:38 WIB.

Jose Maria Madiedo, astronom dari Universitas Huelva di Spanyol, telah mengoonfirmasi bahwa hal itu memang meteor. Selama bertahun-tahun, ia dan rekan-rekannya berharap untuk dapat mengamati tumbukan meteor di Bulan, tetapi baru kali ini berhasil diamati.

Madiedo dan rekan-rekannya telah mempersiapkan untuk bisa melihat tumbukan meteor tersebut pada fenomena gerhana Bulan. Mereka mengarahkan teleskop robotik terkomputerisasi yang terhubung ke sebuah perangkat lunak.

Setelah gerhana usai, perangkat lunak tersebut secara otomatis menunjukkan adanya kilatan cahaya dalam citra yang berhasil direkam oleh beberapa teleskopnya. Hal itu pun membantu mengonfirmasi bahwa kilatan yang dilihat oleh pengamat lain bukan hanya anomali optik pada sensor kamera, tetapi memang tabrakan meteor.

Walau begitu, sejauh ini belum ada perhitungan yang memperkiraan seberapa besar ukuran batu ruang angkasa yang bertabrakan dengan Bulan. Namun menurut Madiedo, batu angkasa tersebut mungkin berbobot dua kilogram dan berukuran kira-kira seukuran bola kaki.

Pemantauan tumbukan ini sangat penting. Dengan mempelajari tentang apa yang menabrak permukaan Bulan, kita dapat lebih memahami lingkungan angkasa di sekitar sistem Bumi-Bulan. Ditambah lagi, data itu akan sangat berguna jika kita berencana untuk tinggal di Bulan.

Tonton videonya di sini:
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com