Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Indonesia Tidak Kebagian Super Blood Moon Januari 2019

Pada 21 Januari 2019 mendatang, peristiwa Super Blood Moon akan terjadi lagi. Tapi sayangnya, Indonesia tidak kebagian sama sekali untuk menyaksikannya.
Super Blood Moon 31 Januari 2018. Kredit: InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Pada 21 Januari 2019 mendatang, peristiwa Super Blood Moon akan terjadi lagi. Tapi sayangnya, Indonesia tidak kebagian sama sekali untuk menyaksikannya.

Apa itu Super Blood Moon?
Pada dasarnya, Super Blood Moon adalah peristiwa gerhana Bulan total, peristiwa langit yang terjadi ketika Bumi, Matahari, dan Bulan berada dalam syzygy, istilah dari bahasa Yunani yang berarti kesejajaran.

Pada peristiwa ini, Bumi akan berada di antara Matahari dan Bulan, membuat sinar cahaya Matahari yang seharusnya diterima Bulan malah terhalang oleh Bumi. Tapi, alih-alih gelap, Bulan nantinya akan tampak berwarna merah semerah darah, itulah mengapa dijuluki sebagai "Blood Moon".

Warna merah pada Bulan itu berasal dari cahaya Matahari yang akan melewati atmosfer Bumi sehingga terbiaskan saat mencapai permukaan Bulan. Seberapa merahnya juga bergantung pada debu yang berada pada atmosfer Bumi pada saat puncak gerhana terjadi.

Nah, tambahan embel-embel "Super" pada "Blood Moon" ini tampaknya berasal dari posisi Bulan yang berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, atau yang disebut perigee, saat puncak gerhana terjadi. Pada momen itu, Bulan akan tampak besar karena berada di perigee.
GBT 21 Januari 2019. Kredit: Fred Espenak
Dilihat dari infografik di atas, gerhana Bulan total ini hanya akan terlihat di sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, serta wilayah barat dan utara Eropa. Sementara itu, sebagian Eropa lainnya maupun Afrika dan secuil Asia dapat melihat fase akhir dari peristiwa gerhana ini.

Bulan akan mulai memasuki bayangan Bumi tepat pada pukul 09:30 WIB, dengan gerhana maksimum berlangsung pada pukul 12:15 WIB. Secara total, seluruh gerhana akan berlangsung selama lebih dari lima jam.

Mengapa Indonesia tidak kebagian? Karena Bulan telah terbenam saat gerhana terebut berlangsung. Matahari juga sudah terbit di Indonesia, bahkan berada di atas kepala, saat puncak Super Blood Moon ini terjadi.

Kita di Indonesia baru bisa melihat gerhana Bulan total lagi pada 26 Mei 2021 mendatang.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com