Saran pencarian

Mengenal Fungsi Rasi Bintang Bagi Para Astronom

Manusia telah menggunakan rasi bintang untuk berbagai tujuan, dan tujuan-tujuan itu telah sering berubah sepanjang sejarah. Tapi, tahukah kamu apa fungsi rasi bintang bagi para astronom?
Info Astronomy - Sebelumnya, kami pernah membahas apa fungsi rasi bintang bagi manusia. Manusia telah menggunakan rasi bintang untuk berbagai tujuan, dan tujuan-tujuan itu telah sering berubah sepanjang sejarah. Tapi, tahukah kamu apa fungsi rasi bintang bagi para astronom?

Dahulu kala, penggunaan pertama rasi bintang lebih bersifat religius daripada saintifik. Orang-orang zaman dulu berpikir bahwa Dewa tinggal di langit. Dengan begitu, banyak budaya percaya bahwa posisi bintang adalah cara Dewa mewujudkan dirinya. Jadi, tampaknya wajar-wajar saja bila pola-pola rasi bintang yang ada saat ini diambil dari Dewa dalam mitologi.

Tapi pada dasarnya, rasi bintang hanyalah pengelompokan bintang secara acak di langit malam. Para astronom menganggap tidak ada alasan ilmiah yang kuat untuk menggabung-gabungkan titik-titik bintang seperti ini:
Pengelompokan bintang-bintang menjadi sebuah rasi bintang, selain tidak berdasarkan ilmiah, juga dianggap sewenang-wenang. Bagaimana tidak, meskipun bintang-bintang pada sebuah rasi bintang terlihat berdekatan di langit malam, mereka semua sebenarnya terpisah dalam jarak yang sangat jauh.

Bahkan, bintang yang berada di sisi berlawanan di langit Bumi kadang bisa lebih dekat satu sama lain daripada bintang yang berada dalam rasi bintang yang sama.

Seperti misalnya Sirius (salah satu bintang dalam rasi bintang Kanis Mayor) dan Bintang Barnard (dalam rasi bintang Ofiukus). Keduanya terletak sejauh 163 derajat di langit Bumi, atau hampir saling berseberangan di langit malam. Tapi, jarak antara mereka hanya terpisah sejauh 14 tahun cahaya.

Bandingkan dengan jarak antara Sirius dan Gamma Kanis Mayoris, salah satu bintang terdekat dengan Sirius dalam pandangan dari Bumi di rasi bintang Kanis Mayor. Jarak antara keduanya mencapai 393 tahun cahaya!

Namun, walaupun rasi bintang hanyalah pengelompokan bintang yang sepenuhnya bergantung pada posisi Bumi, bukan lokasi atau letak dari bintang itu sendiri, rupanya rasi bintang masih memiliki fungsi bagi para astronom.

Para astronom menggunakan rasi bintang untuk mencari sebuah objek di langit malam. Sebagai contoh, baru-baru ini dilaporkan bahwa telah ditemukan quasar terjauh dalam sejarah, yang dinamai sebagai ULAS J1342+0928.

Dari nama itu, posisinya dapat diketahui, yakni pada asensiorekta 13h 42m 08,10s dan deklinasi +09°28'38,61", yang mana data koordinat tersebut mengarah ke rasi bintang Boötes.

Contoh lain penggunaan rasi bintang untuk mencari sebuah objek adalah untuk menemukan galaksi Andromeda. Galaksi spiral terdekat dari galaksi kita ini sebenarnya dikatalogkan sebagai M31, tetapi para astronom menamainya juga sebagai galaksi Andromeda karena berada di arah rasi bintang Andromeda.

Jadi, walaupun rasi bintang tidak memiliki dasar ilmiahh, para astronom tetap mempertahankannya  untuk bisa memberikan lokasi (dan nama) ke sebuah objek langit agar nantinya bisa mudah kita temukan kembali.

Oh iya, rasi bintang tidak ada hubungannya dengan peruntungan, karir, dan asmara kamu ya!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com