Ilustrasi. Kredit: Roberto Molar Candanosa |
Planet kerdil ini dijuluki "Farout" oleh tim yang menemukannya, yang mana diambil dari kata "far out" (atau "jauh banget gokil~"). Jaraknya dari Matahari diperkirakan mencapai 18 miliar kilometer (120 AU), atau sekitar 3,5 kali lebih jauh dari Pluto.
Dengan kata lain, jarak itu juga 100 kali lebih jauh dari jarak antara Bumi dan Matahari. Farout diperkirakan berada pada jarak yang sama dengan Voyager 2, wahana antariksa nirawak NASA yang diluncurkan pada 1977 dan dikabarkan telah mencapai ruang antarbintang awal Desember ini.
Farout ditemukan melalui teleskop Subaru milik Jepang di Hawaii pada 10 November 2018 oleh astronom Scott S. Sheppard dari Carnegie Institution of Science, David Tholen dari University of Hawaii, dan Chad Trujillo dari Northern Arizona University.
Minor Planet Center mengumumkan penemuan Farout pada Senin, 17 Desember 2018. Dalam rilis persnya, dijelaskan bahwa Farout ditemukan ketika para astronom melakukan pencarian "Planet X", sebuah planet besar kesembilan yang dianggap ada di tepi jauh tata surya kita.
Sejauh ini, Farout masih sangat misterius. Tetapi satu aspek yang sudah menarik minat para astronom adalah orbitnya yang tidak biasa. Farout mengorbit pada sudut yang tidak biasa, bersama dengan apa yang disebut "objek trans-Neptunus".
"2018 VG18 terletak lebih jauh dan bergerak lebih lambat daripada objek tata surya lainnya yang telah diamati, sehingga akan memakan waktu beberapa tahun untuk sepenuhnya menentukan orbitnya," kata Sheppard. "Tapi, ia ditemukan di lokasi yang sama dengan objek ekstrem lainnya di tata surya, menunjukkan ia mungkin memiliki jenis orbit yang sama pula."
Farout. Kredit: Carnegie |
"Semua yang saat ini kami ketahui tentang 2018 VG18 adalah jarak ekstremnya dari Matahari, perkiraan diameternya, dan warnanya," tambah Tholen. "Karena 2018 VG18 begitu jauh, ia mengorbit sangat lambat, mungkin membutuhkan lebih dari 1.000 tahun untuk sekalli mengelilingi Matahari."
Saat ini, Farout resmi bergabung dengan sejumlah planet kerdil lainnya di bagian luar tata surya. Dalam beberapa tahun terakhir, para astronom telah menemukan Goblin, Biden, Sedna, dan Eris di wilayah yang sama dengan Farout, yakni sekitar 80 AU hingga 96 AU dari Matahari.
Penemuan ini menunjukkan bahwa meskipun para astronom sekarang secara rutin menemukan planet yang mengorbit bintang lain, rupanya masih ada objek-objek jauh yang belum ditemukan di lingkungan tata surya kita sendiri.
Sumber: Carnegie