 |
| Planet gas Jupiter. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Di artikel kali ini, saya akan coba membahasnya sesederhana mungkin. Penasaran? Gaaaasss~
Pertama-tama, kita harus ingat bahwa gas juga merupakan materi. Ia, seperti materi lain di alam semesta, memiliki massa dan memiliki gravitasi seperti halnya benda padat. Jika kamu bisa mengumpulkan cukup gas hingga massanya sama dengan Bumi, maka gravitasi dari awan gas tersebut juga akan sama dengan Bumi, tetapi ukurannya akan jauh lebih besar karena gas bukan partikel yang solid.
Ketika membahas planet gas seperti Jupiter, ia terdiri atas banyak sekali gas. Begitu banyak gas hingga memiliki massa 2 setengah kali massa total dari semua planet di tata surya yang digabungkan.
Dengan besarnya total massa ini, itu berarti ia juga memiliki gravitasi yang luar biasa. Nah, gravitasi yang luar biasa inilah yang menahan semua gas untuk tetap bersama-sama. Menyatu menjadi planet gas raksasa yang cantik.
Masih belum paham? Pikirkan ini: Mengapa atmosfer Bumi tidak melarikan diri ke luar angkasa?
Jawabannya adalah gravitasi. Gravitasi Bumi menahan atmosfer. Untuk melarikan diri dari tarikan gravitasi Bumi, apapun yang ada di permukaan dan termasuk atmosfer harus melakukan perjalanan pada kecepatan yang sama dengan kecepatan lepas Bumi, yaitu 11,2 meter per detik.
Untuk Jupiter, dengan percepatan gravitasi yang mencapai 24,79 meter per detik, atau sekitar 2,5 kali dari percepatan gravitasi Bumi, kecepatan lepas dari tarikan gravitasinya sekitar 59,9 kilometer per detik. Itulah yang membuat sangat sulit bagi gas di sana untuk melarikan diri, meskipun inti Jupiter mungkin juga gas.
Oh iya, selain gravitasi, tekanan juga berperan penting untuk menahan Jupiter menjadi tampak solid. Jupiter terdiri atas 90% hidrogen dan hampir 10% helium. Kedua elemen ini ditempatkan sangat dekat sehingga tekanannya sangat besar. Tekanan yang besar itulah yang juga mencegah gas-gas tersebut untuk tercerai-berai.