 |
| Ilustrasi. Kredit: NASA |
InSight merupakan sebuah wahana antariksa pendarat saja, bukan seperti robot penjelajah Curiosity yang dilengkapi roda untuk bergerak. Walau begitu, InSight dilengkapi dengan berbagai instrumen yang lebih lengkap untuk meneliti planet Mars langsung dari permukaannya.
Dengan InSight, para astronom nantinya akan mencoba mengukur gelombang seismik yang bergerak di dalam Planet Merah, mengukur goyangan planet, dan bahkan mencoba untuk menyimpulkan suhu intinya dengan memalu sensor bawah tanah.
Sebelum itu terjadi, bagaimanapun, InSight harus melalui "tujuh menit teror" dalam proses pendaratan yang intens, mulai dari saat ia menumbuk atmosfer Mars hingga mendarat di permukaan. Ia harus tahan terhadap suhu yang tinggi tanpa campur tangan manusia.
Ketika InSight nantinya memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan 21.000 kilometer per jam, suhunya akan mencapai 1.500° Celsius. Tiga setengah menit setelah itu, parasutnya akan terbuka, ketika ia sudah berada di ketinggian 12 kilometer di atas permukaan. Dengan parasut, kecepatannya akan melambat menjadi 1.500 kilometer per jam.
Setelah menggunakan parasut selama sekitar tiga menit, sistem radarnya akan mendeteksi bahwa ia sudah berada dekat dengan permukaan, dan di situlah kaki-kaki pendaratnya terbuka. Pada ketinggian sekitar 1,2 kilometer di atas permukaan, 12 mesin roket yang terdapat di bawahnya akan menyala bersama-sama untuk memperlambat kecepatan jatuhnya hingga mencapai 8,7 kilometer per jam.
Ketika InSight berhasil mendarat, para astronom tidak akan mengetahuinya secara langsung karena adanya jeda waktu beberapa menit akibat jarak antar Bumi-Mars yang begitu jauh. Pendaratan ini lebih menegangkan lagi karena InSight akan melakukannya secara otonom.
Ini akan menjadi pendaratan pertama di Mars sejak pendaratan Curiosity pada 6 Agustus 2012 silam. InSight diperkirakan akan mendarat di permukaan Mars pada pukul 02:49 WIB 27 November 2018.
Semoga beruntung, InSight!