Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Tujuh Destinasi Wisata di Tata Surya

Bosan tinggal di Bumi? Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat dengan keindahan alam yang menakjubkan tapi tidak dipenuhi oleh wisatawan? Jika kamu melihat di langit malam, kamu akan melihat beberapa tempat tersebut.
Ilustrasi. Kredit: Steven Thomas
Info Astronomy - Bosan tinggal di Bumi? Apakah kamu ingin pergi ke suatu tempat dengan keindahan alam yang menakjubkan tapi tidak dipenuhi oleh wisatawan? Jika kamu melihat di langit malam, kamu akan melihat beberapa tempat tersebut.

Yang kamu butuhkan hanyalah roket cepat, makanan dan minuman yang cukup, serta udara untuk bernapas selama perjalanan, yang bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Nah, berikut ini, kami berikan rekomendasi tujuh destinasi wisata di tata surya yang bisa kamu kunjungi. Tak perlu siapkan paspor lho ya~

1. Cekungan Caloris, Merkurius
Apa yang menarik dari planet terdekat dengan Matahari di tata surya kita ini? Planet mungil tersebut memiliki kawah terbesar di permukaannya yang dikenal sebagai Cekungan Caloris.
Caloris Basin (tengah atas). Kredit: NASA
Sekitar 4 miliar tahun yang lalu, tata surya bagian dalam mulai membentuk planet-planet muda seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Selama periode ini, yang disebut Pembombardiran Besar Akhir, asteroid besar seperti yang menciptakan mare di Bulan juga menabrak planet Merkurius.

Tabrakan luar biasa itu membentuk Cekungan Caloris, salah satu fitur terbesar di tata surya berupa kawah dengan diameter lebih dari 1.550 kilometer. Yang lebih cantik lagi, cekungan ini dikelilingi oleh pegunungan tertinggi Merkurius, yang menjulang setinggi 3 kilometer di atas dataran.

Bila ingin ke Merkurius, jangan lupa bawa tabir surya kamu. Sebab kamu akan terpapar sinar Matahari sekitar 7 kali lebih banyak daripada yang kamu terima di Bumi karena Merkurius jauh lebih dekat dengan Matahari.

2. Mare Tranquillitatis, Bulan
Ingin perjalanan yang lebih bernuansa sejarah? Kamu bisa coba berkunjung ke Mare Tranquillitatis yang ada di Bulan!
Apollo 11 di Mare Tranquillitatis. Kredit: Wikimedia
Mare Tranquillitatis merupakan tempat bekas pendaratan misi Apollo 11 di Bulan, di mana pada tanggal 20 Juli 1969, Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menjadi manusia pertama dan kedua yang menginjakkan kakinya di dunia selain Bumi.

Di sana, kamu nantinya akan melihat bagian bawah modul lunar Eagle serta bendera AS yang coraknya sudah memudar. Tetapi, berhati-hatilah ketika kamu melangkah. Jejak kakimu dan yang ditinggalkan oleh Armstrong dan Aldrin akan bertahan selama jutaan tahun di Bulan.

3. Valles Marineris, Mars
Grand Canyon di Arizona, AS memang sangat mengesankan. Panjangnya 450 kilometer dan kedalamannya sekitar 2 kilometer. Namun, ketika dibandingkan dengan sistem ngarai Valles Marineris di Mars, Grand Canyon ibarat parit di sawah belaka.
Valles Marineris. Kredit: NASA
Ditemukan pada tahun 1971 oleh wahana antariksa nirawak Mariner 9, ngarai Valles Marineris membentang selebar 4.000 kilometer di Planet Merah. Ngarai di planet tetangga Bumi kita tersebut memiliki tinggi dinding setinggi 600 kilometer dan kedalaman sekitar 9 kilometer.

Telah dispekulasikan bahwa Valles Marineris mungkin merupakan sistem patahan yang memisahkan dua lempeng benua di Mars. Jika memang benar demikian, Mars dan Bumi akan menjadi satu-satunya planet dengan permukaan yang dibentuk oleh lempeng tektonik.

4. Olympus Mons, Mars
Puas berjalan-jalan di Valles Marineris, sebaiknya jangan pulang dulu ke Bumi. Sebab di Mars masih ada satu lagi destinasi-wisata-wajib-dikunjungi: Ya, teman-teman, Olympus Mons!
Olympus Mons dari orbit Bumi. Kredit: ESA/Mars Express
Olympus Mons adalah gunung berapi terbesar di tata surya kita. Bagaimana tidak, gunung ini memiliki lebar sekitar 700 kilometer. Walau begitu, gunung ini landai, tepian Olympus Mons juga merupakan tebing setinggi 10 kilometer.

Olympus Mons memiliki ketinggian sekitar 22 kilometer di atas permukaan Mars. Sebagai perbandingan, gunung berapi terbesar di Bumi, Mauna Loa di Hawaii, tingginya 9 kilometer, dan itu bahkan dihitung bila dari dasar laut.

5. Bintik Merah Besar, Jupiter
Memang, kita tidak bisa mendarat di fitur badai semi-abadi di Jupiter ini. Tetapi, dengan kapal antariksa, kita bisa melihatnya dari atas orbit Jupiter.
Bintik Merah Besar. Kredit: NASA/SwRI/MSSS, Riza
Bintik Merah Besar adalah fitur permukaan terbesar Jupiter, sebuah badai kemerahan berbentuk oval yang diameternya dua kali ukuran Bumi. Telah diamati sejak tahun 1878, Bintik Merah Besar kini tampak mengecil dari tahun ke tahun.

Sistem badai ini berputar setiap tujuh hari, dengan kecepatan angin di tepiannya mencapai 400 kilometer per jam. Ia mengapung di atas lapisan awan utama Jupiter, dan tidak diketahui dengan jelas seberapa dalam interiornya.

Menariknya, Bintik Merah Besar kadang-kadang bisa berubah warna dari oranye kemerahan menjadi abu-abu, yang terjadi ketika ia ditutupi oleh awan putih pada ketinggian yang lebih tinggi darinya. Fitur ini sendiri diketahui terdiri atas senyawa sulfur dan fosfor.

6. Titan
Titan, satelit alami terbesar milik planet Saturnus, merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik juga untuk dikunjungi apabila kamu ingin melihat dunia yang hampir mirip dengan Bumi.
Titan. Kredit: Wikimedia
Ya, Titan seringkali dianggap sebagai saudara kembar Bumi. Titan terutama terdiri dari es air dan material berbatu, lengkap pula dengan adanya danau hidrokarbon cair di wilayah kutubnya. Permukaan Titan diketahui secara geologis masih sangat muda, dan meskipun pegunungan dan beberapa kriovolkano telah ditemukan, hanya sedikit kawah tubrukan yang ditemui di sana.

Atmosfer Titan juga sebagian besar terdiri dari nitrogen; senyawa-senyawa kecil mengakibatkan pembentukan awan metana dan etana serta kabut organik yang kaya akan nitrogen di langitnya. Iklimnya mirip Bumi, dengan adanya angin dan hujan.

Apa yang bisa ditemui di Titan? Kamu bisa berkunjung ke fitur-fitur permukaan seperti bukit pasir, sungai, danau, dan laut, dan bahkan delta. Karena permukaannya yang mengandung cairan dan atmosfernya yang kaya akan nitrogen, siklus metana Titan dianggap mirip dengan siklus air di Bumi, meskipun suhunya jauh lebih rendah.

Jadi, jangan lupa bawa mantel atau jaket tebal bila kamu ingin ke Titan, ya!

7. Cincin Saturnus
Cincin Saturnus sudah jelas Instagram-able. Kapan lagi bisa mengabadikan cincin planet lalu membagikannya di media sosial dengan kepyen: "Planet aja sudah punya cincin, kamu kapan kasih cincin ke aku?" Uwuwu sekali, bukan?
Saturnus dan Cincinnya. Kredit: NASA/Cassini, ESA
Cincin Saturnus adalah salah satu fitur planet yang paling berbeda di tata surya. Dengan diameternya yang mencapai 270.000 kilometer, cincin Saturnus rupanya sangat tipis, dengan ketebalan hanya 100 meter saja.

Cincin-cincin itu terdiri dari banyak partikel batuan dan debu dan terletak di dalam apa yang disebut sebagai batas Roche, radius dari planet induk di mana bulan-bulan besar yang mengelilingi sang planet akan terkoyak oleh gravitasi. Karena berada di batas Roche, partikel-partikel di dalam cincin-cincin tidak akan menggumpal menjadi tubuh yang lebih besar, melainkan tetap membentuk cincin.

Nah, itulah tujuh destinasi wisata di tata surya yang bisa kamu kunjungi. Memang, seharusnya artikel ini diterbitkan pada awal abad ke-23. Tapi tidak mengapa, setidaknya kita sudah mengetahui nanti anak cucu kita akan berwisata ke mana di masa depan.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com