Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Panduan Melihat Komet 46P/Wirtanen

Sebuah komet saat ini sedang bergerak ke tata surya bagian dalam. Pada Desember mendatang, sang komet bahkan akan mencapai jarak terdekat ke Bumi sejak ditemukannya. Berikut panduan lengkap untuk membantumu menemukannya.
Komet 46P/Wirtanen. Kredit: Spaceweathergallery.com
Info Astronomy - Sebuah komet saat ini sedang bergerak ke tata surya bagian dalam. Pada Desember mendatang, sang komet bahkan akan mencapai jarak terdekat ke Bumi sejak ditemukannya. Berikut panduan lengkap untuk membantumu menemukannya.

Dikatalogkan sebagai 46P/Wirtanen, komet ini pertama kali ditemukan 70 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 17 Januari 1948. Meskipun awalnya berasal dari daerah luar tata surya, bola es ini sempat terpengaruh oleh tarikan gravitasi Jupiter, sehingga kini mengorbit Matahari sekali setiap 5,4 tahun.

Itu berarti, sang komet telah secara teratur diamati sejak ditemukannya. Sejarah mencatat, kemunculan komet ini tidak pernah begitu terang untuk bisa diamati dengan mata telanjang. Namun, kembalinya Komet 46P/Wirtanen tahun ini rupanya istimewa karena komet tersebut akan berada pada jarak terdekat dengan Bumi.

Peristiwa dekatnya komet ini dengan Bumi akan terjadi empat hari setelah ia mencapai perihelion (jarak terdekat dengan Matahari), yakni pada 16 Desember 2018. Pada saat itu, komet 46P/Wirtanen akan mencapai jarak sekitar 11,68 juta kilometer dari Bumi, atau sekitar 30 kali jarak Bumi-Bulan.

Menurut para astronom, pada waktu mencapai jarak terdekat dengan Bumi itu, komet 46P/Wirtanen bisa terlihat dengan mata telanjang. Komet memang sangat sulit diprediksi, tetapi perkiraan terbaik menunjukkan bahwa komet ini dapat mencapai magnitudo 3, yang cukup terang untuk diamati mata indahmu itu.
Letak Komet 46P selama Desember 2018. Kredit: Skymania.com
Walau cukup terang, komet adalah objek yang tampak "menyebar". Ia tidak seperti bintang yang cahayanya solid. Komet memiliki bagian inti yang aktif mengeluarkan ion. Dengan begitu, komet tidak cukup mudah dilihat di langit dengan mata telanjang saja. Kamu masih perlu bantuan teropong kecil atau teleskop.

Pada Desember 2018, seperti yang kamu lihat pada peta langit di atas, komet 46P/Wirtanen akan bergerak dari rasi bintang Eridanus menuju Taurus. Oh iya, kenampakan komet tidak bergerak cepat layaknya meteor. Komet cenderung diam pada suatu posisi tertentu setiap harinya mengikuti gerak rotasi Bumi.

Posisi komet akan berubah dari malam ke malam, dan bahkan dari jam ke jam jika kamu dengan telaten mengamati perubahan posisinya terhadap bintang-bintang latar belakang melalui teleskop. Perhatikan bahwa, dalam peta langit di atas maupun di bawah ini, posisi komet ditunjukkan pada pukul 07:00 WIB. Jadi jika kamu baru mengamati komet pada malam hari di tanggal tersebut, maka posisinya sudah bisa pindah.

Kesempatan terbaik untuk mengamati komet ini adalah pada 17 Desember 2018 mendatang, ketika ia akan berada di dekat gugus bintang Pleiades yang terletak di rasi bintang Taurus.
46P dan Pleiades. Kredit: Skymania.com
Hindari malam bercahaya Bulan untuk pengamatan komet ini. Sebab cahaya Bulan yang terang bisa ikut membuat langit menjadi terang, sehingga komet pun bisa meredup.

Cara Memotret Komet Wirtanen
Ketika berada pada magnitudo paling terangnya nanti, kamu dapat memotret komet 46P/Wirtanen cukup mudah dengan kamera digital, selama kamu tahu posisi komet dan dapat mengatur kamera secara manual.

Memotret komet membutuhkan kamera yang stabil. Dengan begitu, sebaiknya menggunakan tripod. Cari juga lokasi yang jauh dari lampu-lampu kota dan polusi cahaya lainnya.

Sebelum mulai memotret, atur ISO ke angka yang tinggi, lalu atur fokus menjadi infinity. Jangan lupa juga untuk mengatur eksposur ke waktu yang panjang, misalnya 30 detik. Komet adalah objek langit jauh (deep sky) yang butuh eksposur panjang untuk memotretnya agar kamera bisa mengumpulkan cahaya sebanyak-banyaknya.

Bila punya, penggunaan lensa telefoto akan sangat bermanfaat. Hasil jepretannya pun akan jauh lebih menarik.

Selamat berburu komet!
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com