Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

5 Pertanyaan Umum Tentang Lubang Hitam Beserta Jawabannya

Lubang hitam selalu menjadi topik yang menarik di setiap bahasan astronomi. Bagaimana tidak, objek semesta yang satu ini memang begitu misterius.
Ilustrasi. Kredit: InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Lubang hitam selalu menjadi topik yang menarik di setiap bahasan astronomi. Bagaimana tidak, objek semesta yang satu ini memang begitu misterius.

Di tulisan kali ini, saya akan membahas lima pertanyaan umum mengenai lubang hitam yang sering sekali ditanyakan ke InfoAstronomy.org. Pertanyaan-pertanyaan tersebut memang tampaknya sederhana, tapi mungkin masih banyak yang belum mengetahuinya.

Hemm, apa saja kira-kira? Saya sudah mewawancarai salah satu lubang hitam di alam semesta, dan inilah jawaban-jawaban ilmiahnya.

Lubang hitam itu apa sih?
Jangan dulu mengartikan "lubang hitam" sebagai lubang. Sebab, lubang hitam sebenarnya berbentuk bola, sama seperti planet atau bulan. Ia adalah area pada ruang angkasa di mana medan gravitasinya begitu kuat sehingga cahaya pun tidak bisa lepas darinya. Nah, karena cahaya saja menyerah, maka benda ini tampak hitam.

Munculnya istilah "lubang" dalam penamaan objek ini mungkin hanya kiasan saja. Karena ia menarik apapun yang ada di dekatnya, benda ini pun tampak seperti lubang yang menghisap. Padahal sebenarnya tidak demikian. Lubang hitam bukan vacuum cleaner yang bisa menghisap apa saja, ia cuma menarik benda langit lain yang terlalu dekat dengannya. Bila berada jauh, maka aman.

Lubang hitam sendiri juga merupakan objek yang padat, bahkan paling padat di alam semesta. Namun, diameternya sangat kecil. Inilah yang membuat lubang hitam memiliki gravitasi yang super kuat.

Bagaimana lubang hitam terbentuk?
Lubang hitam merupakan produk akhir dari tahap evolusi bintang-bintang masif. Ketika bintang-bintang tersebut kehabisan bahan bakarnya, proses fusi di intinya pun tidak akan terjadi lagi. Bintang akan kehilangan energi sehingga akan runtuh, kalah oleh tarikan gravitasinya sendiri.

Keruntuhan bintang masif tersebut akan membuat sang bintang meledak dalam peristiwa supernova. Melontarkan lapisan-lapisan terluarnya hingga hanya menyisakan inti bintang yang berukuran cilik, tapi sangat padat. Bila bintang cukup masif, maka ada kemungkinan ia saat itu sudah berevolusi menjadi lubang hitam.

Lubang hitam kan gelap, bagaimana cara menemukannya?
Betul. Karena lubang hitam tidak mengeluarkan cahaya apa pun, kita tidak bisa melihatnya secara langsung. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menemukannya. Kita dapat melihat efek yang terjadi di sekitar lubang hitam.

Karena lubang hitam memiliki gravitasi sangat besar, mereka akan menarik material di sekitarnya dengan kecepatan sangat tinggi, menyebabkan material ini menjadi sangat panas dan memancarkan sinar-X.

Nah, dengan menemukan pancaran sinar-X dari material yang sangat panas ini, kita bisa menemukan lubang hitamnya. Selain itu, para astronom juga bisa mengamati gerakan benda-benda di ruang angkasa untuk melihat apakah ada sebuah lubang hitam yang mempengaruhinya.

Sejauh ini, metode-metode penemuan lubang hitam di atas sudah berhasil menemukan banyak lubang hitam, bahkan diketahui bahwa lubang hitam yang sangat besar pasti ada di pusat-pusat beberapa galaksi besar.

Seberapa besar lubang hitam itu?
Lubang hitam bisa hadir dalam berbagai ukuran, dan seberapa besar ukurannya tergantung pada seberapa banyak material di dalamnya (atau seberapa besar massa mereka).

Setidaknya, ada dua jenis lubang hitam di alam semesta. Yang pertama, lubang hitam bermassa bintang, yang merupakan sisa-sisa bintang raksasa yang runtuh. Jenis lubang hitam ini hanya bisa berdiameter beberapa kilometer saja, tapi massanya bisa 10-20 kali massa Matahari.

Yang kedua, ada lubang hitam supermasif, jenis lubang hitam yang bisa ditemukan di pusat-pusat galaksi. Lubang hitam ini sangat besar dan mengandung sejumlah material yang massanya hampir 100 juta kali massa matahari, atau bahkan lebih. Lubang hitam supermasif bisa berdiameter hingga jutaan kilometer.

Apakah Matahari akan menjadi lubang hitam?
Tidak, Matahari terlalu kecil untuk menjadi lubang hitam di akhir masa hidupnya. Sebuah bintang harus jauh lebih masif daripada Matahari (sekitar 8 hingga 20 kali massa Matahari) untuk bisa runtuh menjadi lubang hitam.

Bintang-bintang kerdil seperti Matahari hanya akan mengembang menjadi bintang raksasa merah, lalu di akhir kehidupannya (ketika bahan bakarnya habis) hanya akan melontarkan lapisan terluarnya menjadi nebula planeter, meninggalkan inti bintangnya sebagai sebuah kerdil putih yang redup dan dingin.

Nah, itulah lima pertanyaan umum lubang hitam beserta jawabannya. Semoga menambah wawasanmu ya!
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com