Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

5 Galaksi Paling Unik di Alam Semesta

Seperti yang telah diketahui, galaksi merupakan sekumpulan bintang, planet, gas, dan debu yang terikat bersama-sama secara gravitasi. Diperkirakan, alam semesta kita mengandung lebih dari dua triliun galaksi. Nah, di artikel ini, mari mengenali 5 di antaranya yang paling unik~
Galaksi Andromeda. Kredit: ESA/Hubble, NASA
Info Astronomy - Seperti yang telah diketahui, galaksi merupakan sekumpulan bintang, planet, gas, dan debu yang terikat bersama-sama secara gravitasi. Diperkirakan, alam semesta kita mengandung lebih dari dua triliun galaksi. Nah, di artikel ini, mari mengenali 5 di antaranya yang paling unik~

Galaksi Paling Cantik, M38
Hemm, yha, setidaknya ini paling cantik menurut InfoAstronomy.org. Kalau menurutmu tidak cantik, bukan masalah. Cantik atau tidak adalah relatif, kecuali cantikmu, itu mutlak.

Memang, masih ada banyak galaksi yang cantik di alam semesta, tetapi yang satu ini, yang dikatalogkan sebagai M83 dan terletak di arah rasi bintang Hydra dalam pandangan dari Bumi, merupakan salah satu yang paling cantik.
M83. Kredit: Robert GendlerStephane Guisard
Selain cantik, galaksi yang termasuk dalam jenis spiral berbatang dalam morfologi galaksi ini rupanya juga cukup unik: ada banyak ledakan supernova yang terjadi di dalamnya.

Setidaknya, sejauh ini telah ditemukan sepuluh supernova aktif di galaksi M83, ditambah ratusan lebih sisa-sisa supernova yang juga telah ditemukan. Sayangnya, penyebab ilmiah mengapa ada banyak supernova di galaksi ini belum bisa dijelaskan secara rinci, tetapi kemungkinan karena ada sejumlah besar daerah pembentuk bintang aktif di sana, yang ditunjukkan dengan warna merah muda pada gambar di atas.

Warna merah muda yang muncul tersebut adalah hasil dari sejumlah besar sinar ultraviolet yang dihasilkan oleh jutaan bintang muda dan baru terbentuk yang mengionisasi awan debu dan gas di sekitarnya.

Galaksi Sombrero, M104
Bila biasanya galaksi terbentuk dari beberapa lengan spiralnya, berbeda dengan M104 ini. Ia sekilas mirip dengan topi Sombrero!
Galaksi Sombrero. Kredit: ESA/Hubble, NASA
Termasuk dalam jenis galaksi spiral, galaksi M104 ini bisa diamati di arah rasi bintang Virgo dalam pandangan dari Bumi, 31 juta tahun cahaya jauhnya.

Galaksi M104 ini memiliki area inti yang begitu terang, sebuah bulge atau tonjolan pusat yang luar biasa besar. Dilengkapi dengan jalur debu tebal yang mengelilingi di intinya, galaksi ini memang cocok bila dijuluki sebagai galaksi sombrero.

Namun, sejauh ini para astronom masih belum menemukan jawaban yang memuaskan atas bagaimana jalur debu tebal yang mengelilingi inti tersebut tetap ada. Yang lebih membingungkan lagi, jalur debu tersebut memiliki struktur yang cukup rumit.

Walau begitu, telah diketahui bahwa sebagian besar jalur debu tersebut terdiri atas atom hidrogen yang dingin. Jalur debu tersebut mungkin juga mengandung sebagian besar gas molekuler pembentuk bintang.

Tabrakan Galaksi, NGC 4038/NGC 4039
Bagaimana wujud dua galaksi yang sedang bertabrakan? Sejauh ini, para astronom belum menemukan lagi wujud tabrakan galaksi seunik tabrakan NGC 4038 dan NGC 4039, yang secara kolektif dikenal sebagai Galaksi Antena
Galaksi Antena. Kredit: ESA/Hubble, NASA
Galaksi Antena bisa diamati di arah rasi bintang Corvus dalam pandangan dari Bumi, sekitar 45 juta tahun cahaya jauhnya.

Sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu, diperkirakan bahwa galaksi Antena adalah dua galaksi terpisah. Baik NGC 4038 dan NGC 4039, keduanya adalah galaksi spiral. Sebelum keduanya bertabrakan, NGC 4039 diperkirakan berukuran lebih besar daripada NGC 4038.

Lalu 900 juta tahun yang lalu, keduanya mulai mendekati satu sama lain akibat tarikan gravitasi satu sama lain. Baru pada sekitar 600 juta tahun yang lalu, kedua galaksi mulai berinteraksi, proses tabrakan galaksi dimulai di sini. Nantinya, dalam 400 juta tahun mendatang, galaksi Antena akan bergabung seutuhnya menjadi galaksi tunggal (diperkirakan berupa galaksi elips).

Dengan meneliti galaksi Antena, para astronom bisa melihat sekilas bagaimana kemungkinan masa depan galaksi Bimasakti kita ketika bertabrakan dengan Galaksi Andromeda dalam 5 miliar tahun mendatang.

Galaksi Mirip Penguin, Arp 142
Apa yang kamu lihat dari bentuk galaksi Arp 142 ini? Seekor penguin kosmis? Atau malah lumba-lumba raksasa?
Galaksi Arp 142. Kredit: Wikimedia
Terletak di arah rasi bintang Hydra, galaksi ini sebenarnya merupakan dua galaksi yang sedang berinteraksi. Hanya beberapa ratus juta tahun yang lalu, galaksi bernama NGC 2936 (atas) kemungkinan merupakan galaksi spiral yang normal. Tapi kemudian, ia terlalu dekat dengan galaksi elips besar, NGC 2937 (yang ada di bawah).

Interaksi gravitasi pun terjadi, membuat NGC 2936 tidak hanya berantakan, tetapi juga terdistorsi. Semburan bintang pada galaksi tersebut seolah membentuk hidung penguin, sementara area bekas pusat galaksinya menjadi bagian mata.

Kedua galaksi yang berinteraksi ini dikenal secara kolektif sebagai Arp 142. Mereka terletak pada jarak sekitar 300 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Dalam satu miliar tahun atau lebih, kedua galaksi kemungkinan akan bergabung menjadi satu galaksi yang lebih besar.

Galaksi Cincin, PGC 54559
Apakah ini merupakan satu galaksi, atau ternyata ada dua galaksi? Pertanyaan ini terungkap pada tahun 1950 ketika astronom Art Hoag menemukan sang objek melalui teleskop di pekarangan rumahnya.
Galaksi PGC 54559. Kredit: R. Lucas, Hubble/NASA
Cincin galaksi ini diketahui didominasi oleh bintang-bintang biru terang, sementara area pusatnya terdapat sebuah kumpulan bintang-bintang terang yang kemungkinan berusia tua. Menariknya, di antara kedua struktur ini, ada celah yang tampak hampir sepenuhnya gelap. Mirip seperti Saturnus dengan sistem cincinnya, kan?

Galaksi cincin seperti PGC 54559 ini diperkirakan merupakan tahap akhir dari tabrakan dua galaksi. Efek gravitasi dari tabrakan tersebut membuat area batang pusat galaksi yang telah menghilang. membentuk celah gelap.

Nah, itulah lima galaksi paling unik di alam semesta. Mana yang paling unik menurutmu?
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com