Planet Venus. Kredit: Sandi Astina Putra |
Apa penyebabnya? Dalam astronomi, peristiwa ini dikenal sebagai konjungsi inferior. Ya, Venus akan mengalami konjungsi inferior terhadap Matahari, sehingga ia akan lewat di antara Matahari dan Bumi dalam orbitnya. Tapi karena bidang orbit tata surya tidak benar-benar datar, Venus tidak akan tampak melintasi wajah Matahari dalam pandangan dari Bumi.
Konjungsi inferior ini terjadi sekali di setiap siklus sinodik planet Venus (sekitar 584 hari sekali), dan menandai berakhirnya penampakan Venus di langit barat saat senja untuk akhirnya bertransisi menjadi Bintang Kejora di langit timur saat dini hari sebelum Matahari terbit.
Pada momen konjungsi inferior ini, Venus akan tampak berada sejauh 6° posisinya dari Matahari dalam pandangan dari Bumi, membuatnya benar-benar tidak dapat diamati selama beberapa minggu ke depan karena akan hilang dalam silau Matahari.
Perhatikan grafik di bawah ini:
Istilah letak-letak planet terhadap Bumi. Kredit: Wikimedia |
Pada jarak terdekat itu, planet Venus akan muncul dengan ukuran diameter sudut terbesarnya, yakni sekitar 61,3 detik busur. Sayangnya, pada saat yang sama, Venus tidak teramati dari Bumi karena sisi terangnya sedang membelakangi Bumi. Kita justru melihat sisi malamnya.
Jadi, Oktober ini adalah saat-saat terakhirmu bila belum sempat melihat Venus. Semakin hari, Venus akan semakin rendah posisinya dari ufuk barat saat Matahari terbenam. Hingga akhirnya pada tanggal 26 Oktober 2018, saat konjungsi inferior terjadi, Venus akan terbit dan terbenam berbarengan dengan Matahari.
Ssstt.. ini bukti kalau planet-planet mengelilingi Matahari lho~
Sampai bertemu lagi, Venus!