Ilustrasi bulge. Kredit: InfoAstronomy.org |
Beberapa tahun yang lalu, para astronom menemukan pola menarik dalam sifat-sifat galaksi dan lubang hitam supermasif pada tiap pusat galaksi-galaksi tersebut. Diketahui, hampir setiap galaksi di alam semesta memiliki lubang hitam supermasif, kecuali galaksi yang memiliki struktur yang benar-benar pipih.
Ya, untuk memiliki sebuah lubang hitam supermasif, galaksi harus memiliki wilayah berbentuk bola di tengahnya, yang disebut sebagai bulge ini. Itulah mengapa banyak galaksi elips yang memiliki lubang hitam supermasif dengan massa yang begitu besar, sebab jenis galaksi elips memang murni hanya bulge, tanpa daerah pipih (cakram) layaknya galaksi spiral.
Secara kuantitatif, massa setiap lubang hitam supermasif pada inti galaksi biasanya hanya memliki sekitar 0,2 persen dari seluruh massa bulge. Angka ini rupanya konsisten untuk hampir seluruh galaksi.
Berbeda dengan cakram galaksi, distribusi bintang di bulge galaksi tidak eksponensial. Dulu, bulge dianggap memiliki bentuk sferoidal, dengan radius efektif sekitar beberapa kiloparsec. Namun, hasil terbaru menunjukkan bahwa bulge tidak selalu berbentuk sferoidal, tetapi lebih banyak yang berbentuk bar atau batang.
Referensi: Scientific American, CASE