Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Galaksi Kerdil Awan Magellan Kecil yang Sekarat

Berjarak hampir 200.000 tahun cahaya dari Bumi, Awan Magellan Kecil teramati sedang sekarat. Secara perlahan-lahan, galaksi kerdil tersebut kehilangan kemampuannya untuk membentuk bintang baru, yang nantinya akan memudar menjadi gumpalan gas galaksi saja.
Galaksi kerdil Awan Magellan Kecil. Kredit: Stephane Guisard
Info Astronomy - Berjarak hampir 200.000 tahun cahaya dari Bumi, Awan Magellan Kecil teramati sedang sekarat. Secara perlahan-lahan, galaksi kerdil tersebut kehilangan kemampuannya untuk membentuk bintang baru, yang nantinya akan memudar menjadi gumpalan gas galaksi saja.

Para astronom mengetahui galaksi tetangga dekat Bimasakti sedang sekarat ini berkat Australian Square Kilometer Array Pathfinder (ASKAP), proyek survei langit malam di Australia. Melalui ASKAP, para astronom telah menyaksikan kematian galaksi kerdil ini dalam detail terbaik.

"Kami mampu mengamati aliran gas hidrogen yang kuat dari Awan Magellan Kecil," kata astronom Naomi McClure-Griffiths dari Universitas Nasional Australia. "Itu adalah tanda bahwa galaksi kerdil ini akan berhenti untuk mampu membentuk bintang baru. Galaksi yang berhenti membentuk bintang secara bertahap memudar. Kita tidak akan melihatnya lagi di langit."

Galaksi kerdil Awan Magellan Kecil memang sangat kecil, diameternya hanya 7.000 tahun cahaya, kurang dari sepersepuluh dari ukuran diameter galaksi Bimasakti. Namun, galaksi kerdil ini bisa terlihat dengan mata telanjang di belahan Bumi selatan, termasuk di Indonesia.

Ia merupakan salah satu dari sejumlah galaksi satelit yang mengorbit Bimasakti, yang berpasangan dengan Awan Magellan Besar sebagai semacam sistem galaksi biner. Baru-baru ini, diketahui juga bahwa Awan Magellan Kecil dan Awan Magellan Besar sedang bertabrakan.

Oh iya, tahukah kamu? Galaksi-galaksi kerdil seperti ini memiliki peran penting dalam evolusi alam semesta. Memanfaatkan bidang pandang ASKAP yang sangat luas, astronom McClure-Griffiths dan timnya melakukan pengamatan terhadap Awan Magellan Kecil sebagai bagian dari penelitian berkelanjutan terhadap evolusi galaksi.

Mereka mampu mengamati seluruh galaksi dalam satu pengamatan, memungkinkan mereka untuk melakukan pencitraan galaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pengamatan terhadap arus keluar atom hidrogen, bahan penting untuk pembentukan bintang, dari galaksi kerdil tersebut pun bisa terlihat jelas.

Dalam makalah studinya, tim astronom ini mampu menunjukkan bahwa arus keluar atom hidrogen dari Awan Magellan Kecil tampak memanjang setidaknya dua kiloparsec (6.523 tahun cahaya) dari area pembentuk bintang di galaksi tersebut. Diperkirakan, fenomena ini telah berlangsung sejak 25-60 juta tahun yang lalu.

Atom hidrogen tersebut keluar dari galaksi kedil Awan Magellan Kecil dengan laju yang luar biasa. Mereka mengandung sekitar 10 juta massa Matahari, atau sekitar 3 persen dari total gas atom galaksi Bimasakti.

Dari situ, disimpulkanlah bahwa Awan Magellan Kecil mengeluarkan atom hidrogennya lebih cepat daripada tingkat pembentukan bintang barunya. Ini jelas merupakan berita buruk bagi kelangsungan hidup Awan Magellan Kecil.

Baca lebih lengkap studi ini yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com