Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengapa Bumi Tidak Memiliki Cincin?

Saat melihat planet Saturnus melalui teleskop, kita akan melihat sebuah bentuk bola yang dikelilingi cincin indah dan megah berwarna kuning keemasan. Mengapa ada planet yang memiliki cincin seperti Saturnus dan ada yang tidak seperti Bumi?
Ilustrasi jika Bumi memiliki cincin. Kredit: Spaceengine.org
Info Astronomy - Saat melihat planet Saturnus melalui teleskop, kita akan melihat sebuah bentuk bola yang dikelilingi cincin indah dan megah berwarna kuning keemasan. Mengapa ada planet yang memiliki cincin seperti Saturnus dan ada yang tidak seperti Bumi?

Planet-planet di tata surya kita yang memiliki cincin sebenarnya bukan hanya Saturnus, melainkan Jupiter, Uranus dan Neptunus juga punya. Keempat planet tersebut memiliki beberapa hal lain yang sama juga: Mereka semua memiliki banyak satelit alami, dan mereka semua adalah planet raksasa gas dan es yang sangat besar.

Gravitasi keempat planet tersebut cukup besar untuk dapat menangkap asteroid yang lewat, yang bahkan sebagian besar dari satelit-satelit alami keempat planet ini merupakan asteroid yang terjebak gravitasi lalu mengorbit sang planet.

Dengan massa dan gravitasinya yang besar, keempat planet ini bisa merobek asteroid menjadi fragmen-fragmen kecil. Puing-puing dari robekan asteroid tersebut akan menyebar dalam jalur datar yang melingkar sehingga bisa terbentuklah sistem cincin.

Sistem cincin Saturnus misalnya, terdiri dari potongan-potongan kecil yang tak terhitung yang mengorbit planet raksasa gas terbesar kedua di tata surya tersebut. Mereka cukup mudah untuk terbentuk tapi juga bersifat dinamis, sehingga sistem cincin milik Saturnus sebenarnya tidak permanen, alias bisa menghilang selama beberapa ribu tahun mendatang.

Planet-planet batuan seperti Bumi tidak memiliki cincin karena memiliki ukuran, massa, dan gravitasi yang kecil, sangat berbeda dengan planet raksasa gas tadi. Berbeda dengan Saturnus, satelit alami yang mengitari Bumi tidak akan terfragmentasi menjadi potongan-potongan kecil.

Hal tersebut disebabkan adanya suatu jarak tertentu yang akan membuat satelit alami dapat terfragmentasi. Ketika berada di luar jarak tersebut, sebuah satelit alami akan aman-aman saja. Jarak yang dimaksud adalah Batas Roche, yang bergantung pada diameter planet dan perbandingan kepadatan planet dengan satelit alaminyanya.

Batas Roche adalah jarak kritis sebuah benda langit yang masih dapat mempertahankan keberadaannya dari disintegrasi yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dari benda langit lain dengan massa yang lebih besar.

Batas Roche untuk Bulan adalah sekitar 9.500 km dari permukaan Bumi. Untungnya, jarak Bulan ke Bumi saat ini rata-ratanya adalah 384.000 km, sehingga Bulan tidak akan pecah. Pada saat Bulan baru terbentuk, jaraknya hanya 20.000 km dari Bumi, masih tidak cukup dekat untuk hancur berkeping-keping, dan pada saat itu radius Bumi mungkin lebih kecil dari sekarang karena masih belum terbentuk sempurna sehingga Batas Roche-nya lebih kecil.

Nah, bila suatu saat nanti ada benda-benda langit yang mengorbit Bumi melampaui Batas Roche-nya, kemungkinan besar Bumi memiliki cincin. Tapi, sepertinya cincin tersebut tidak akan bertahan lama.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com