Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Istilah Astronomi Hari Ini: Kerdil Cokelat

Tahukah kamu kalau di alam semesta ada objek bernama kerdil cokelat? Bila baru pertama kali mendengar namanya, mari berkenalan lebih jauh dengannya di artikel ini.
Ilustasi kerdil cokelat. Kredit: InfoAstronomy.org
Info Astronomy - Tahukah kamu kalau di alam semesta ada objek bernama kerdil cokelat? Bila baru pertama kali mendengar namanya, mari berkenalan lebih jauh dengannya di artikel ini.

Kerdil cokelat merupakan benda langit yang unik. Ia bukan planet, tapi juga bukan bintang. Massanya berada di antara massa planet dan bintang. Sebuah kerdil cokelat biasanya memiliki massa kurang dari 0,075 kali massa Matahari, atau kira-kira 75 kali dari massa Jupiter.

Massa terendah sebuah kerdil cokelat adalah 15 kali massa Jupiter. Dengan kata lain, bila sebuah benda langit lebih masif dari angka itu, maka ia merupakan sebuah kerdil cokelat, bukan disebut sebagai planet lagi.

Lalu, apa bedanya kerdil cokelat dengan bintang? Perbedaan utamanya adalah, tidak seperti bintang, sebuah kerdil cokelat tidak memiliki cukup massa untuk melakukan fusi nuklir hidrogen di intinya untuk bisa bersinar. Ya, bintang bisa bersinar karena proses tersebut.

Walau begitu, sebuah kerdil cokelat masih menghasilkan energi dengan fusi deuterium (isotop hidrogen langka) dalam beberapa juta tahun pertama ketika mereka terbentuk. Nah, adanya fusi deuterium ini membuat mereka tidak bisa digolongkan sebagai planet.

Hemm, benar-benar membingungkan, bukan? Agar tidak bingung, para astronom kadang menjuluki kerdil cokelat sebagai sebuah bintang gagal. Tapi, sepertinya julukan itu terlalu jahat. Bagaimana kalau kita juluki sebagai "planet yang terlalu bersemangat"?

Karakteristik
Oh iya, kerdil cokelat tidak benar-benar cokelat, tetapi lebih ke merah tua. Atau bahasa seninya: magenta. Tergantung pada suhu mereka. Suhu permukaan kerdil cokelat sendiri bergantung pada massa dan usia mereka.

Kerdil cokelat paling masif dan termuda memiliki suhu mencapai 2.500 derajat Celsius. Sebagai perbandingan, Matahari memiliki suhu permukaan 5.700 derajat Celsius. Hampir seluruh kerdil cokelat pada dasarnya memiliki suhu rendah di bawah suhu bintang deret utama. Bahkan, sebuah kerdil cokelat bisa memiliki suhu 26 derajat Celsius, sedingin suhu tubuh manusia rata-rata. Untungnya tidak sedingin sikap dia padamu.

Sejarah Penelitian
Kerdil cokelat pertama kali dihipotesiskan pada tahun 1963 oleh astronom Amerika Serikat, Shiv Kumar, yang pada awalnya menjuluki benda langit ini sebagai kerdil “hitam”. Lalu, pada tahun 1975, astronom AS lainnya, Jill Tarter, mengusulkan nama "kerdil cokelat".

Meskipun kerdil cokelat tidak benar-benar cokelat, nama itu mudah diingat karena benda-benda ini dianggap memiliki debu, serta untuk membedakan dengan benda langit lain yang disebut sebagai kerdil merah, sebuah bintang bermassa rendah.

Sebuah kerdil cokelat cukup sulit ditemukan karena mereka tidak memancarkan cahaya. Sehingga untuk membedakan kerdil cokelat dengan bintang-bintang sejati dengan suhu yang sama, seorang astronom perlu meneliti spektrum mereka untuk melihat keberadaan lithium (yang hanya terbentuk pada bintang sejati saat fusi hidrogen dimulai).

Nah, itulah kerdil cokelat. Semoga artikel ini bisa menambah wawasanmu!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com