Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Aurora Steve yang Ternyata Bukan Aurora

Masih ingat dengan aurora Steve? "Aurora jenis baru" yang diumumkan statusnya pada awal tahun ini tersebut baru-baru ini diketahui bukan merupakan jenis aurora sama sekali.
Aurora Steve. Kredit: Sheri Shcokdofole
Info Astronomy - Masih ingat dengan aurora Steve? "Aurora jenis baru" yang diumumkan statusnya pada awal tahun ini tersebut baru-baru ini diketahui bukan merupakan jenis aurora sama sekali.

Tapi, bukan berarti penelitiannya berakhir sampai di sini. Menurut para astronom, identitas Steve yang sebenarnya mungkin jauh lebih menarik. Bermanifestasi sebagai pita ungu bersinar indah di langit, ia bukan merupakan sebuah peristiwa langit baru. Ia telah ada selama beberapa dekade terakhir. Namun, baru pada tahun 2016 saja para astronom menaruh perhatian lebih kepadanya.

Hingga pada awal tahun ini, para astronom mengumumkan bahwa pita ungu yang bersinar indah di langit malam itu merupakan jenis aurora baru. Hal itu diperkuat dengan cahaya yang dihasilkan oleh Steve tidak sama dengan cahaya yang dihasilkan oleh aurora borealis (di utara) dan aurora australis (di selatan).

Sebuah aurora sendiri terbentuk oleh angin matahari, yang berinteraksi dengan partikel bermuatan di magnetosfer planet kita, terutama proton dan elektron. Partikel bermuatan ini menghujani ionosfer dan berjalan di sepanjang garis medan magnet planet Bumi ke arah kutub, di mana mereka pada akhirnya bermanifestasi sebagai tirai kehijauan yang cantik di langit.

Steve, di sisi lain, tidak terbentuk seperti itu. Ia berbeda.

"Kesimpulan utama kami adalah bahwa Steve bukan aurora," kata fisikawan Bea Gallardo-Lacourt dari Universitas Calgary di Kanada.

Untuk mengonfirmasi apakah Steve memang merupakan aurora atau bukan, Gallardo-Lacourt dan rekan-rekannya berfokus pada penelitian hujan partikel bermuatan di ionosfer Bumi. Mereka ingin melihat apakah hujan seperti itu terjadi selama kemunculan Steve di langit.

Ketika sedang melakukan penelitian dengan sebuah instrumen khusus, rupanya tidak terdeteksi terjadinya hujan partikel bermuatan seperti itu. Dengan begitu, mekanisme yang menciptakan kemunculan Steve pastilah berbeda dari mekanisme yang menghasilkan aurora.

"Saat ini, kami hanya tahu sedikit tentang Steve," kata Gallardo-Lacourt. "Steve adalah fenomena yang keren, karena ia telah diketahui oleh para fotografer selama beberapa dekade. Tapi bagi para ilmuwan, Steve benar-benar tidak diketahui."

Untuk saat ini, para astronom tidak lagi menganggap Steve sebagai aurora, melainkan sebagai fenomena optik baru yang dikenal sebagai "skyglow". Hemm, kalau diserap ke bahasa Indonesia, yang lucu apa, ya?

Para astronom pun masih melanjutkan penelitian terhadap Steve. Ya namanya juga ilmuwan, pasti rasa ingin tahunya tinggi~

Penelitian ini bisa kamu baca lebih lanjut di jurnal Geophysical Research Letters.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com