Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Menanti Kemunculan Komet 21P/Giacobini-Zinner

September mendatang, sebuah komet bernama 21P/Giacobini-Zinner akan mendekati Bumi dan bisa diamati di langit malam. Ini akan menjadi jarak terdekat sang komet dengan Bumi dalam 72 tahun terakhir.
Komet 21P/Giacobini-Zinner. Kredit: Alexander Vasenin
Info Astronomy - Sambil menunggu komet Halley muncul lagi di tahun 2061, pada September mendatang, sebuah komet bernama 21P/Giacobini-Zinner akan mendekati Bumi dan bisa diamati di langit malam. Ini akan menjadi jarak terdekat sang komet dengan Bumi dalam 72 tahun terakhir.

21P/Giacobini-Zinner, atau yang kadang disebut 21P saja oleh para astronom, saat ini mendekati Bumi dan Matahari dengan kecepatan luar biasa (sekitar 23 km/detik). Sementara jarak terdekatnya ke Bumi dan Matahari terjadi pada hari yang sama, 10 September 2018, yakni pada jarak 58 juta kilometer dari planet kita. Itu hampir sama jauhnya seperti jarak Bumi-Mars.

Selama paruh pertama bulan September, komet 21P/Giacobini-Zinner sudah bisa terlihat melalui teleskop. Komet itu diperkirakan mencapai magnitudo visual +6,5 hingga +7. Itu berarti ia tidak akan terlihat oleh mata, tapi hampir~

Nantinya, 21P akan lewat di depan rasi bintang Camelopardalis, Perseus, dan Auriga.

Karena jarak terdekat ke Bumi terjadi pada malam 9-10 September, maka itu merupakan malam yang baik untuk melihat sang pengunjung selestial dari tata surya jauh. Pada tanggal itu, komet 21P akan terlihat di depan rasi bintang Auriga. [Unduh aplikasi peta langit untuk tahu letak rasi bintang]

Dengan menggunakan teropong atau teleskop kecil, kamu dapat menemukan komet bagaikan kilauan cahaya samar dengan rona kehijauan. Letaknya adalah sebagai berikut:
Letak komet 21P pada 9-10 September 2018. Kredit: Stellarium
Meskipun inti komet 21P/Giacobini-Zinner diperkirakan berukuran lebih dari 2 km lebarnya, radiasi dari Matahari saat ini telah menyebabkan inti komet tersebut untuk mengembang, membentuk apa yang dikenal sebagai "koma", yang diameternya mencapai sekitar 290.000 km.

Itu berarti, komet 21P sekarang memiliki atmosfer sekitar dua kali diameter planet terbesar tata surya kita, Jupiter!

Beberapa gambar menunjukkan koma komet 21P muncul dengan warna hijau, yang menunjukkan komet memiliki karbon sianogen dan diatomik, gas yang bersinar dalam warna hijau karena diterangi oleh sinar Matahari.

Dengan menggunakan teleskop kecil, amati bintang mana pun yang berada dekat dengan komet, lalu bandingkan letaknya sekitar 15 atau 30 menit kemudian; kamu akan dapat mendeteksi gerakan sang komet yang sedang menjelajahi tata surya.

Pada larut malam 10-11 September, komet 21P akan tampak lewat sangat dekat dengan Messier 37, alias M37, gugus bintang terbuka paling terang yang terletak di arah rasi bintang Auriga. Lihat ilustrasi di bawah ini:
Letak komet 21P pada 10-11 September 2018. Kredit: Stellarium
2018 ini merupakan saat terbaik untuk berburu komet 21P. Sebab, bila kamu terlewat atau tidak berhasil mengamatinya tahun ini, maka perlu menunggu hingga ia mencapai jarak terdekatnya lagi dengan Bumi pada 18 September 2058, 40 tahun lagi.

Komet 21P sendiri ditemukan pada tanggal 20 Desember 1900 oleh astronom Prancis Michel Giacobini, dan kemudian terlihat lagi atau ditemukan kembali oleh Ernst Zinner dari Jerman pada bulan Oktober 1913. Komet ini adalah komet yang sering berkunjung ke Bumi, dengan orbit mengelilingi Matahari yang berlangsung selama periode 6,6 tahun.

Selamat menanti komet 21P!
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com