Ilustrasi. Kredit: TheAwkwardYeti.com |
Bulan, atau satelit alami, adalah objek yang mengitari planet. Untuk kategori planet dalam, setidaknya hanya ada tiga bulan, satu milik Bumi dan dua milik Mars. Merkurius dan Venus tidak punya bulan sama sekali. Berbeda dengan planet luar, bulan milik Jupiter saja lebih dari 60 buah, sementara Saturnus lebih dari 50 buah. Belum lagi milik Uranus dan Neptunus.
Hemmm, mengapa jumlah ini begitu jomplang? Mari kita bahas dari sisi ilmiah~
Rupanya, jawabannya adalah gravitasi (bagi yang menganggap gravitasi adalah hoaks, bisa langsung tutup artikel ini, ya). Gravitasi Matahari rupanya lebih dominan ke planet-planet yang lebih dekat jaraknya dalam mengitarinya sehingga bahkan bila ada planet sebesar Jupiter yang mengorbit Matahari pada jarak yang sama seperti orbit Merkurius saat ini, maka bisa jadi planet ini tidak memiliki bulan.
Bagi planet-planet dalam, atau planet yang berada dekat dengan bintang induknya, objek-objek kecil yang tadinya mau menjadi bulan justru malah akan tertarik gravitasi Matahari atau bintang induknya untuk mengitarinya.
Sementara itu, ada banyak faktor yang memungkinkan planet luar memiliki lebih banyak bulan daripada planet dalam. Tapi faktor utamanya tetap sama: gravitasi.
Planet-planet luar di tata surya kita merupakan planet-planet raksasa gas. Dengan ukurannya yang besar, mereka juga memiliki massa yang lebih besar daripada planet-planet dalam, sehingga mereka bisa dengan mudah mengoleksi objek-objek asing di dekatnya untuk mengitarinya sebagai bulan.
Lain halnya dengan Venus, yang ukurannya mirip Bumi, tidak memiliki bulan, sementara Bumi yang mengorbit lebih jauh cuma memiliki satu Bulan.
Nah, itulah mengapa planet luar bisa memiliki banyak sekali bulan daripada planet dalam. Semoga artikel singkat ini bisa menambah wawasan.