Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Ukuran Galaksi Bimasakti yang Dua Kali Lebih Besar

Bukan rahasia lagi bahwa galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang besar. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa galaksi kita rupanya jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.
Bentangan galaksi Bimasakti di Belitung. Kredit: Martin Marthadinata, 2016
Info Astronomy - Bukan rahasia lagi bahwa galaksi Bimasakti merupakan galaksi yang besar. Namun, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa galaksi kita rupanya jauh lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.

Penelitian yang diterbitkan awal bulan lalu dalam jurnal Astronomy & Astrophysics tersebut menunjukkan bahwa cakram bintang yang mengelilingi pusat galaksi kita membentang setidaknya 170.000 tahun cahaya, dan mungkin hingga 200.000 tahun cahaya. Bukan 100.000 tahun cahaya seperti yang diketahui selama ini.

Memang sulit untuk memahami seberapa luas itu. Tapi jika kamu bisa mengendarai kendaraan berkecepatan cahaya dari satu sisi cakram galaksi Bimasakti ke sisi lainnya, maka butuh waktu 200.000 tahun untuk melakukannya.

Selama bertahun-tahun, para astronom percaya bahwa cakram galaksi Bimasakti membentang sekitar 100.000 tahun cahaya. Kemudian pada tahun 2015, para astronom kembali menunjukkan bahwa diameternya sedikit lebih besar, yakni 150.000 tahun cahaya.

Untuk tiba pada kesimpilan baru bahwa diameternya kini mencapai 200.000 tahun cahaya, seekelompok astronom di Institut Astrofisika Kepulauan Kanaria dan Observatorium Astronomi Nasional Beijing meneliti bintang-bintang di Bimasakti dengan mempelajari komposisi kimianya.

Ada lebih dari empat ribu bintang yang diteliti, yang semuanya berada di bagian terluar dari bidang cakram galaksi kita. Para astronom ini menggunakan analisis statistik untuk menentukan apakah bintang-bintang di ujung cakram galaksi secara kimiawi mirip dengan bintang-bintang di bagian dalam cakram galaksi. Bila mirip, maka bintang-bintang di ujung cakram memang bagian dari Bimasakti.

Ilustrasi struktur galaksi Bimasakti. Kredit: R. Hurt/SSC-Caltech/NASA/JPL-Caltech
Hasilnya, menurut Martin Lopez-Corredoira sang pemimpin penelitian ini, bisa dikonfirmasi bahwa bintang-bintang yang berada di daerah terluar cakram galaksi memang memiliki kemiripan komposisi kimia dengan bintang-bintang yang berada dekat dengan pusat galaksi.

Secara sederhana, sebenarnya diameter galaksi spiral seperti Bimasakti kita dapat diukur dengan menghitung jarak dari pusat galaksi ke titik di mana populasi bintang mulai menipis, yakni ujung cakram bagian terluar tadi.

Namun, dalam kasus galaksi kita, jarak yang presisi dari area pusat galaksi ke ujung cakram luar tidak jelas teramati mengingat kita berada di dalam galaksi ini. Maka dari itu, perlu menggunakan pemodelan matematika dan teoritis untuk menentukan diameter galaksi.

Dalam penelitian terbaru ini, dengan menjadikan bintang sampel menjadi populasi diskrit, para astronom menemukan bahwa ada populasi bintang milik Bimasakti yang berjarak hingga sekitar 81.000 tahun cahaya lebih jauh dari pusat galaksi.

Dengan kata lain, diameter galaksi Bimasakti bukan 100.000 tahun cahaya, melainkan lebih dari itu, hampir 200.000 tahun cahaya seperti yang sudah banyak disinggung di atas.

Hasil penelitian ini pun membuat kita mengetahui bahwa ukuran Bimasakti hampir sebesar galaksi Andromeda. Sebab sebelum ini, diameter Bimasakti yang kecil jika dibandingkan dengan diameter Andromeda yang lebih besar selalu membuat bingung para astronom, karena kedua galaksi ini memiliki massa yang hampir sama.

Studi ini sudah dijabarkan dalam Astrophysical Journal.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com