Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Mengamati Lubang Hitam Supermasif yang Menelan Bintang

Untuk pertama kalinya, sekelompok astronom berhasil melacak lubang hitam yang sedang mencicipi sepotong bintang di alam semesta. Tak hanya itu, lubang hitam supermasif tersebut juga teramati melontarkan material ke ruang angkasa dalam bentuk jet.
Ilustrasi. Kredit: Sophia Dagnelo, NSF/NRAO/AUI
Info Astronomy - Untuk pertama kalinya, sekelompok astronom berhasil melacak lubang hitam yang sedang mencicipi seonggok bintang di alam semesta. Tak hanya itu, lubang hitam supermasif tersebut juga teramati melontarkan material ke ruang angkasa dalam bentuk jet.

Peristiwa yang dikenal sebagai peristiwa gangguan tidal atau tidal disruption event (TDE) ini telah teramati oleh para astronom selama satu dekade terakhir. Namun, TDE kali ini dianggap memiliki perbedaan yang menarik.

Seperti yang dilaporkan dalam jurnal Science, para astronom pertama kali mengamati peristiwa TDE ini pada tahun 2005. TDE ini terjadi pada pasangan galaksi yang mengalami merger, yang dikenal secara kolektif sebagai Arp 299, terletak 150 juta tahun cahaya jauhnya dari Bumi. Merger galaksi ini diketahui memiliki lubang hitam supermasif bermassa 20 juta kali massa Matahari.

Menurut Miguel Perez-Torres, pemimpin studi ini dari Astrophysical Institute of Andalusia, Spanyol, ini merupakan kali pertama mereka dapat secara langsung mengamati formasi dan evolusi jet dari sebuah lubang hitam supermasif.

Perez-Torres dan rekan-rekannya pertama kali mendeteksi TDE ini pada 30 Januari 2005, ketika mereka melihat semburan cahaya inframerah yang berasal dari inti merger galaksi Arp 299. Pengamatan lanjutan pun sempat dilakukan pada 17 Juli di tahun yang sama, yang mana pengamatan itu menunjukkan sumber gelombang radio baru yang berasal dari inti galaksi.

Pengamatan terus dilakukan hingga awal tahun 2018, dan bisa dipastikanlah bahwa objek yang diamati ini masih muncul cukup cerah pada inframerah dan gelombang radio, tetapi tidak tampak dalam pengamatan cahaya tampak dan sinar-X.

Seppo Mattila, salah satu astronom dalam studi ini dari Universitas Turku, Finlandia mengatakan, "Penjelasan yang paling mungkin adalah, ada banyak gas antarbintang tebal dan debu di dekat pusat galaksi ini yang menyerap sinar-X dan cahaya tampak, lalu kemudian objek asing di sana melontarkan ulang materialnya yang hanya bisa dideteksi dalam inframerah."

Pengamatan intens yang dilakukan secara konsisten menggunakan beberapa instrumen inframerah dan radio yang berbeda pun berhasil melacak evolusi benda asing tersebut. Tidak sampai tahun 2011, diketahuilah bahwa objek asing tersebut merupakan lubang hitam supermasif yang sedang aktif melontarkan jet. Jet ini meluas ke ruang angkasa sehingga bisa dideteksi dari Bumi.

Diketahui pula bahwa lubang hitam supermasif ini bisa melontarkan jet karena sedang melahap sebuah bintang. Dengan kata lain, Perez-Torres dan rekan-rekannya baru saja melihat lubang hitam yang memakan bintang.

Tim astronom ini menduga bahwa mungkin akan ada lebih banyak lagi kejadian seperti ini di luar sana yang siap untuk dideteksi dan dipelajari.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com