Saran pencarian

Mencari Kehidupan Asing di Bulan-bulan Ekstrasurya

Apakah ada kehidupan asing luar Bumi di alam semesta merupakan sebuah pertanyaan yang masih misterius dalam astronomi. Penemuan ribuan planet ekstrasurya yang mengorbit bintang-bintang lain selain Matahari sejauh ini hanya memberi tahu kita bahwa kita tidak spesial di alam semesta.
Ilustrasi. Kredit: NASA/GSFC
Info Astronomy - Apakah ada kehidupan asing luar Bumi di alam semesta merupakan sebuah pertanyaan yang masih misterius dalam astronomi. Penemuan ribuan planet ekstrasurya yang mengorbit bintang-bintang lain selain Matahari sejauh ini hanya memberi tahu kita bahwa kita tidak spesial di alam semesta.

Tetapi, walau sudah banyak planet ekstrasurya yang ditemukan, tanda-tanda kehidupan asing masih tetap sulit dipahami. Hal inilah yang mendorong sebuah penelitian baru, yang menunjukkan kita harus mengalihkan perhatian kita dari meneliti planet ekstrasurya untuk lebih fokus ke bulan-bulan yang mengorbiti planet-planet tersebut, atau yang disebut bulan ekstrasurya.

Dipublikasikan di The Astrophysical Journal, studi baru ini telah mengidentifikasi 121 planet ekstrasurya yang kemungkinan menjadi tuan rumah bagi bulan-bulan ekstrasurya yang dapat mendukung kehidupan.

Bulan-bulan ekstrasurya tersebut diketahui pula terletak di zona laik huni dari bintang induk masing-masing, dan kebanyakan dari mereka mengorbit planet gas raksasa. Dengan begitu, ada kemungkinan besar bahwa bulan-bulan ekstrasurya ini merupakan dunia berbatu dan memiliki air dalam bentuk cair di permukaannya.

"Saat ini ada 175 bulan yang diketahui mengorbit delapan planet di tata surya kita. Namun, sebagian besar bulan-bulan ini mengorbit Saturnus dan Jupiter, yang berada di luar zona laik huni Matahari. Hal ini berbeda dengan yang ada di tata surya lainnya," kata salah satu astronom dalam studi ini, Stephen Kane, dari Universitas California Riverside.

Bulan-bulan ekstrasurya yang mengorbit planet gas raksasa akan tetap menerima cahaya langsung dari bintang induk di tata suryanya, serta secara tidak langsung juga menerima radiasi dari planet tuan rumahnya. Hal ini, menurut studi, diyakini menjadi salah satu faktor yang mendukung kehidupan.

Sejauh ini, kita belum tahu pasti bagaimana kemampuan sebuah bulan ekstrasurya untuk bisa memiliki kehidupan. Kita tahu bahwa bulan-bulan di tata surya kita banyak yang aktif secara geologis berkat pengaruh planet induknya, tetapi apakah keaktifan ini merugikan atau menguntungkan bagi kehidupan? Hal itu yang perlu dicari tahu terlebih dahulu.

121 planet ekstrasurya yang teridentifikasi pada studi ini memiliki radius setidaknya tiga kali dari radius Bumi, dan mereka mengorbit bintang yang mirip Matahari atau bahkan beberapa yang lebih redup.

"Sekarang kami telah membuat basis data planet ekstrasurya raksasa yang diketahui berada di zona laik huni bintang induknya. Pengamatan lanjutan di masa yang akan datang bakal dilakukan untuk membantu mempelajari sifat-sifat bulan ekstrasurya yang dimiliki planet-planet ini," tutur pemimpin studi ini, Michelle Hill.

Bulan atau satelit alami selama ini memang telah menjadi dasar studi yang penting bagi pencarian kehidupan asing. Europa dan Enseladus, dua bulan yang masing-masing mengorbit Jupiter dan Saturnus, diketahui memiliki samudera cair di bawah permukaannya. Kehidupan dalam bentuk sederhana mungkin saja ada di sana.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com