![]() |
Kredit: C. Ginski, Sphere |
Dalam laporan studinya yang diterbitkan dalam jurnal Astronomy & Astrophysics, sistem bintang ganda yang dinamai sebagai CS Cha tersebut diperkirakan baru berusia dua hingga tiga juta tahun, usia yang masih cukup muda dalam skala kosmis.
Menurut pengamatan yang telah dilakukan, sistem bintang ganda ini memiliki cakram protoplanet berupa debu dan batuan. Di mana ada cakram yang berdebu, kemungkinan juga ada planet.
Tim astronom ini pun lantas menggunakan instrumen SPHERE di Very Large Telescope untuk menyelidiki sistem ganda ini lebih dekat. Hasilnya, ditemukanlah bayi planet yang sedang terbentuk, berjarak 32 miliar kilometer dari bintang ganda ini.
Pengamatan menunjukkan bahwa bayi planet ini secara gravitasi terikat pada bintang ganda, meskipun sifat pastinya, seperti massa dan bagaimana bentuknya masih belum jelas. Bayi planet ini juga tampak dikelilingi oleh cakram debu kecil.
Ini adalah penemuan yang menggairahkan, tetapi ini justru menimbulkan pertanyaan-pertanyaan baru akan banyak hal. Para astronom ini bahkan tidak sepenuhnya yakin bahwa itu memang benar planet atau ternyata kerdil coklat, sejenis bintang kecil yang gagal mengalami fusi nuklir.
Di masa mendatang, tim astronom ini berharap untuk bisa mengungkap sifat sebenarnya dari objek ini dengan pengamatan lanjutan menggunakan teleskop radio Atacama Large Millimeter/submillimeter Array.
Jika kamu bertanya-tanya seberapa jauh bayi planet ini dari Bumi, jaraknya diperkirakan mencapai 600 tahun cahaya dari Bumi. Sebagai perbandingan, sistem bintang ganda terdekat Bumi, Alfa Centauri, hanya berjarak 4,37 tahun cahaya, tapi tetap butuh waktu 78 ribu tahun untuk ke sana dengan wahana antariksa tercepat buatan manusia, New Horizons.
Karena sistem bintang ganda CS Cha sekitar 130 kali lebih jauh, sepertinya kamu tidak perlu ke sana, cukup lakukan apa yang biasa para astronom lakukan: mengamati dan mempelajarinya dari jauh. Dari Bumi. Yang sendirian.