Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Jadwal Peristiwa Langit Selama Ramadan 2018

Walau terbitnya artikel ini sedikit telat karena penulis yang sedang tidak enak badan, tapi setidaknya kita belum melewatkan satupun peristiwa langit yang bisa diamati di sepanjang Ramadan ini.
Kredit: Pexels.com
Info Astronomy - Walau terbitnya artikel ini sedikit telat karena penulis yang sedang tidak enak badan, tapi setidaknya kita belum melewatkan satupun peristiwa langit yang bisa diamati di sepanjang Ramadan ini.

Ya, menemanimu beribadah di bulan penuh berkah, benda-benda langit yang cantik siap untuk diamati. Mulai dari Bulan, planet-planet, hingga hujan meteor. Penasaran apa saja fenomena langit yang bisa diamati? Simak jadwalnya di bawah ini:

18 Mei: Konjungsi Bulan dan Planet Venus

Bulan sabit tipis awal Ramadan akan tampak bersanding dengan planet Venus di langit barat sambil menemanimu berbuka puasa. Keduanya akan tampak tidak terlalu jauh satu sama lain, sekitar 5 derajat terpisah, sehingga menjadi pemandangan yang begitu memukau di kala senja.

Stellarium/InfoAstronomy.org
Kita bisa mulai melihat Bulan dan Venus segera setelah Matahari terbenam, tepatnya sekitar pukul 17:54 waktu setempat daerahmu. Namun, waktu terbaik untuk mengamatinya adalah pada pukul 18:30 waktu setempat daerahmu. Kedua benda langit ini akan terbenam ke ufuk barat sekitar 2 jam 10 menit setelah Matahari terbenam.

Pada saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -9, sementara planet Venus di magnitudo -4. Pasangan kosmis ini akan berada di depan rasi bintang Gemini.

27 Mei: Konjungsi Bulan dan Planet Jupiter

Setelah bertemu Venus, Bulan akan memandu kita menemukan planet Jupiter yang sedang muncul terang-terangnya bulan ini karena baru saja mencapai titik oposisi terhadap Matahari. Berada sejauh 4°47' di arah utara Jupiter, Bulan akan hampir mencapai fase penuh pada fenomena konjungsi ini.

Stellarium/InfoAstronomy.org
Sama seperti konjungsi Bulan-Venus, kita bisa mengamati konjungsi Bulan-Jupiter di momen buka puasa. Pada pukul 17:54 waktu setempat daerahmu, kedua benda langit ini akan berada di ketinggian 22° di atas cakrawala timur.

Pasangan ini kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada pukul 22:22 waktu setempat daerahmu, yakni 80° di atas cakrawala selatan. Lalu bisa terus diamati hingga menjelang sahur, yakni pukul 04:00 dini hari, ketika keduanya sudah berada setinggi 8° di atas cakrawala barat.

Pada momen konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,5 dan Jupiter di magnitudo -2,5. Gunakan teleskop untuk mengamati Jupiter lebih jelas lengkap dengan bulan-bulan terbesarnya: Ganimede, Io, Europa, dan Kalisto.

29 Mei: Fase Bulan Purnama

Bulan purnama, itu tandanya sudah memasuki pertengahan bulan hijriah, dalam hal ini adalah Ramadan.

Secara astronomis, fase Bulan purnama Ramadan ini terjadi pada 29 Mei 2018 pukul 21:21 WIB. Di waktu ini, Bulan akan hampir 99% tersinari oleh Matahari. Mengapa tidak 100%? Sebab bila 100% maka itu artinya terjadi gerhana Bulan total.

Pada saat mencapai fase penuh, Bulan akan berada pada deklinasi -17°18' di arah rasi bintang Ofiukus. Jaraknya dari Bumi akan mencapai 398.000 kilometer.

1 Juni: Konjungsi Bulan dan Planet Saturnus

Belum pernah mengamati Saturnus? Di tanggal 1 Juni, Bulan akan memandumu menemukan sang planet bercincin.

Stellarium/InfoAstronomy.org
Walaupun puncak konjungsi ini terjadi pada pukul 08:04 WIB (1 Juni), tapi kita sudah bisa melihat Bulan dan Saturnus yang berdekatan saat sahur. Tengoklah ke langit atas kepala, atau tepatnya 45 derajat dari cakrawala barat, kamu akan menemukan Bulan cembung yang di dekatnya tampak bintang kuning terang.

Ya, dalam pandangan mata, Saturnus hanya muncul seperti bintang saja. Kamu perlu teleskop untuk bisa mengamatinya lengkap dengan cincin dan bulan-bulan terbesarnya: Titan, Rea, Dione, dan Tetis.

3 Juni: Konjungsi Bulan dan Planet Mars

Sepanjang Ramadan ini, empat planet terang di langit Bumi bisa teramati semua~

Setelah Venus, Jupiter, dan Saturnus, yang terakhir giliran Planet Merah alias Mars yang akan berkonjungsi dengan Bulan. Menariknya, Mars kini sedang menuju oposisi, sehingga kenampakannya akan sedikit lebih terang daripada biasanya.

Stellarium/InfoAstronomy.org
Untuk mengamati konjungsi Bulan-Mars, menghadaplah ke arah timur mulai pukul 22:30 waktu setempat daerahmu, nantinya kamu bisa menemukan pasangan kosmis tersebut sudah berada lebih tinggi dari 10° di atas cakrawala timur.

Bulan dan Mars kemudian akan mencapai titik tertinggi di langit pada 03:43 waktu setempat daerahmu, yakni 74° di atas cakrawala selatan. Keduanya pun akan hilang saat cahaya fajar menyapa sekitar pukul 05:43 waktu setempat daerahmu.

Di saat konjungsi, Bulan akan bersinar di magnitudo -12,3 dan Mars di magnitudo -1,3. Dalam pandangan mata, Mars hanya akan muncul seperti bintang kemerahan terang.

10 Juni: Hujan Meteor Ofiukid

Termasuk dalam hujan meteor minor (berintensitas rendah), akan ada setidaknya 5 meteor per jam, itu pun bila kamu mengamatinya di lokasi yang langitnya masih bebas polusi cahaya dan tentunya cuaca cerah.

Hujan meteor ini berasal dari debu yang ditinggalkan oleh komet. Ketika Bumi melintasi jalur bekas orbit komet tersebut, maka debu-debunya akan memasuki atmosfer Bumi sebagai meteor. Karena jumlahnya banyak, maka disebutlah hujan meteor.

Bulan sudah berusia 26 hari saat hujan meteor Ofiukid ini terjadi, sehingga cahayanya tidak akan terlalu mengganggu pemandangan meteor-meteor yang redup. Kamu bisa mulai pengamatan saat sahur. Titik radiannya akan berada di rasi bintang Ofiukus sehingga kamu perlu menghadap ke arah barat.

Stellarium/InfoAstronomy.org
Nah, itulah fenomena atau peristiwa langit yang bisa diamati sepanjang Ramadan tahun ini. Mana yang paling kamu tunggu? Tetap utamakan ibadahmu.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com