Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Apa Itu Objek Trans-Neptunus?

Tata surya kita tidak hanya terdiri atas planet-planet utama dari Merkurius hingga Neptunus, melainkan juga ada objek-objek lain yang dikenal sebagai Objek Trans-Neptunus. Sudah tahukah kamu mengenai objek-objek ini?
Ilustrasi. Kredit: universo-segreto
Info Astronomy - Tata surya kita tidak hanya terdiri atas planet-planet utama dari Merkurius hingga Neptunus, melainkan juga ada objek-objek lain yang dikenal sebagai Objek Trans-Neptunus. Sudah tahukah kamu mengenai objek-objek ini?

Objek Trans-Neptunus (atau disingkat OTN) adalah kumpulan dari planet-planet kerdil di tata surya kita yang mengorbit Matahari pada jarak rata-rata (sumbu semi-mayor) lebih besar daripada Neptunus, yakni lebih dari 30 AU.

Setidaknya, saat ini diketahui ada total dua belas planet kerdil yang termasuk dalam OTN dengan sumbu semi-mayor lebih besar dari 150 AU dan perihelion yang lebih besar dari 30 AU.

OTN pertama yang ditemukan adalah Pluto pada tahun 1930. Diperlukan waktu hingga tahun 1992 untuk menemukan OTN kedua yang mengorbit Matahari secara langsung, yakni yang kini dikatalogkan sebagai 15760 Albion.

Baru pada Februari 2017, lebih dari 2.300 OTN ditemukan dan dikatalogkan secara resmi pada Daftar Objek Transneptunus oleh Minor Planet Center. Dari ribuan TNO ini, 2.000 di antaranya memiliki perihelion lebih jauh daripada Neptunus (30,1 AU).

OTN terbesar. Kredit: Wikimedia Commons
OTN yang paling masif yang diketahui saat ini adalah Eris, diikuti oleh Pluto, 2007 OR10, Makemake, Haumea, Sedna, Orcus, dan Quaoar, yang mana ilustrasi perbandingan ukurannya bisa kamu lihat pada gambar di atas.

Sejarah Penelitian

Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, OTN pertama yang ditemukan adalah Pluto. Orbit masing-masing planet di tata surya diketahui sedikit dipengaruhi oleh pengaruh gravitasi planet lain. Hal inilah yang sempat dianggap ganjil oleh para astronom terdahulu.

Sekitar awal tahun 1900-an, para astronom kala itu mengamati perbedaan yang signifikan antara orbit yang diamati dan yang diperkirakan pada orbit Uranus dan Neptunus, yang menunjukkan bahwa kemungkinan masih ada satu atau lebih planet tambahan di luar Neptunus.

Kecurigaan atas perbedaan orbit itu pun menghasilkan penemuan Pluto pada Februari 1930, yang menariknya ia berukuran terlalu kecil untuk menjelaskan perbedaan orbit dua planet raksasa es tersebut. Sehingga kemungkinan masih ada objek lain lagi selain Pluto.

Tapi sampai tahun 1990-an, hanya Pluto saja yang baru ditemukan. Hal itu disebabkan karena Pluto paling cukup terang dan lebih dekat ke Bumi dari semua OTN yang kini telah diketahui. Pluto juga memiliki jalur orbit yang tidak aneh-aneh bila dibandingkan dengan kebanyakan OTN lainnya.
Dukung kami untuk terus aktif
Merasa artikel ini bermanfaat untuk kamu? Mau kami bisa terus menerbitkan artikel astronomi bermanfaat lainnya? Kami butuh dukunganmu!

Beri Dukungan
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com