Gabung menjadi member BelajarAstro KLUB yuk! Cek benefitnya~

Saran pencarian

Untuk Menemukan Planet Mirip Bumi, Planet Raksasa adalah Koentji

Dalam misi menemukan planet asing mirip Bumi, para astronom kini telah menemukan petunjuk baru yang menunjukkan bahwa menemukan planet raksasa lebih dulu adalah koentji untuk menemukan planet laik huni.
Ilustrasi. Kredit: NASA/ESA
Info Astronomy - Dalam misi menemukan planet asing mirip Bumi, para astronom kini telah menemukan petunjuk baru yang menunjukkan bahwa menemukan planet raksasa lebih dulu adalah koentji untuk menemukan planet laik huni.

Hal itu terungkap pada sebuah penelitian yang diterbitkan di The Astrophysical Journal, yang menunjukkan bahwa planet yang 10 hingga 1.000 kali lebih besar dari planet kita, kelaikhuniannya dapat dipengaruhi oleh keberadaan planet raksasa gas di sistem bintangnya. Dengan begitu, para astronom nantinya bisa mudah menentukan apakah planet benar-benar mirip Bumi atau tidak.

Penelitian itu sendiri dilakukan oleh sekelompok astronom dari Universitas New York Abu Dhabi (NYU) dan Laboratorium Jet Propulsi (JPL) NASA di Pasadena, California, AS. Mereka telah mengamati 147 sistem bintang lain yang diorbiti oleh planet raksasa.

Dalam banyak kasus penemuan, para astronom cenderung menemukan keberadaan planet raksasa bisa mengurangi kemungkinan untuk menemukan kehidupan atau planet laik huni di sistem bintang terkait.

Hal itu bukan tanpa alasan, sebab planet raksasa dapat mempengaruhi planet lain dengan gravitasinya, mengurangi peluang planet-planet yang terpengaruh tersebut untuk memiliki orbit dan iklim yang stabil untuk bisa mendukung air dalam bentuk cair di permukaanya dan dengan demikian mendukung kehidupan.

Jadi, semakin dekat jarak orbit antara planet raksasa gas dengan bintang induknya, semakin buruk sistem bintang itu. Selain bisa mempengaruhi orbit planet-planet yang lebih kecil, planet raksasa gas juga dapat mengubah orbit asteroid dan komet, mengirim mereka meluncur ke planet-planet tak bersalah.

Walau begitu, hal ini tidak selalu terjadi. Tim astronom dari NYU dan JPL menemukan bahwa dalam skenario tertentu, planet raksasa gas sebenarnya sangat bisa meningkatkan zona laik huni sebuah sistem bintang asing, yang memungkinkan planet subur seperti Bumi terbentuk.

Salah satu contoh yang sangat bagus adalah, ya, tata surya kita sendiri, di mana kita begitu bahagia hidup berdampingan dengan Jupiter dan Saturnus. Kedua planet raksasa di tata surya kita ini sangat berjasa dalam membawa Bumi berada di orbitnya sekarang, dan mereka juga melindungi Bumi dari serangan komet atau asteroid.

"Sementara di sebagian besar sistem bintang yang kami teliti keberadaan planet raksasa gasnya berpotensi menyusutkan zona laik huni, mereka sebenarnya masih menyisakan ruang yang cukup untuk planet laik huni seperti Bumi," kata Nikolaos Georgakarakos, pemimpin studi ini, dilansir laman resmi NYU.

Secara khusus, mereka menemukan bahwa sistem bintang di mana planet raksasa gas yang berada pada jarak orbit yang begitu dekat dengan bintang induknya, atau yang berada sangat jauh orbitnya dari bintang induk, sama-sama memiliki kesempatan untuk membuat planet tetangganya menjadi laik huni seperti Bumi.

Dengan demikian, sistem bintang dengan planet raksasa gas ini merupakan tempat terbaik untuk mencari Bumi 2.0, walau sejauh ini kita belum menemukan planet yang persis seperti Bumi kita.

Pada sistem dengan planet raksasa gas yang berada dekat dengan bintang induknya, mereka bisa memiliki orbit yang hampir melingkar, yang tidak mungkin akan mengganggu planet berbatu lain dalam sistem bintang tersebut. Dengan begitu, pembentukan planet laik huni mungkin saja bisa terjadi.

Sementara para sistem dengan planet raksasa gas yang berada jauh dari bintang induknya, mereka bisa mendorong planet-planet berbatu kecil ke zona di hangat dalam sisem bintangnya. Planet-planet raksasa gas tersebut juga akan berjasa "menendang" asteroid atau komet yang mencoba mendekati tetangga planet berbatunya dengan gravitasinya yang besar.

Meskipun Georgakarakos dan timnya belum mengidentifikasi sistem bintang dengan komposisi planet yang seperti itu, namun studi ini telah membuka jalan dalam menemukan planet yang berpotensi bisa dihuni di masa depan.

Sudah siap untuk menemukan planet Bumi 2.0?
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com