Akses artikel Premium dengan menjadi member BelajarAstro KLUB, daftar di sini!

Saran pencarian

Empat Planet Asing Baru Berjenis "Jupiter Panas" Ditemukan

Menggunakan Automated Telescope Network-South (HATSouth), sebuah teleskop untuk perburuan planet ekstrasurya buatan Hongaria, sekelompok astronom menemukan empat planet dengan jenis "Jupiter panas". Apa itu dan bagaimana proses penemuannya?
Ilustrasi. Kredit: NASA
Info Astronomy - Menggunakan Automated Telescope Network-South (HATSouth), sebuah teleskop untuk perburuan planet ekstrasurya buatan Hongaria, sekelompok astronom menemukan empat planet dengan jenis "Jupiter panas". Apa itu dan bagaimana proses penemuannya?

Menurut jurnal penelitian yang pra-cetaknya telah tersedia di arXiv, empat planet "Jupiter panas" yang baru ditemukan ini memiliki kemiripan dalam ukuran, tetapi massa keempatnya berbeda-beda.

HATSouth sendiri merupakan jaringan enam sistem teleskop astrograf yang terletak di tempat-tempat terpisah, yakni di Amerika Selatan, Afrika, dan Australia. Sistem teleskop ini dirancang untuk mendeteksi transit dari planet ekstrasurya di depan bintang induknya yang relatif terang saat terlihat dari belahan Bumi selatan. Sejak beroperasi pada tahun 2009, HATSouth telah mendeteksi puluhan transit planet asing.

Pendeteksian terbaru menggunakan HATSouth ini dilakukan oleh tim astronom yang dipimpin oleh Joao Bento dari Universitas Nasional Australia (UNA). Bento dan timnya berhasil mendeteksi sinyal transit empat planet di empat bintang berbeda, yaitu bintang HATS-39, HATS-40, HATS-41 dan HATS-42.

Sinyal transit ini pada awalnya belum dipastikan sebagai transit planet, karena bisa jadi hal tersebut adalah gangguan di atmosfer Bumi (seperti lewatnya satelit). Namun, konfirmasi yang dilakukan dengan pengamatan fotometrik dan spektroskopi menunjukkan bahwa sinyal transit tersebut memanglah dari sebuah planet, bahkan para astronom bisa mengetahui sifat planet-planetnya juga.

Empat planet asing tersebut, yang masing-masing dinamai HATS-39b, HATS-40b, HATS-41b dan HATS-42b, merupakan jenis planet "Jupiter panas", yaitu jenis planet mirip Jupiter namun jarak orbit dari bintang induknya sangat dekat, sehingga planet ini memiliki suhu permukaan yang sangat panas.

Kurva transit empat planet "Jupiter panas". Kredit: Bento, dkk. 2018.
Phys.org mencatat, keempat planet yang baru dideteksi ini semuanya mengorbit bintang kerdil merah tipe-F. Masing-masing planet juga memiliki periode orbit yang kurang dari 10 hari saja. Sebagai perbandingan, periode orbit Bumi terhadap Matahari adalah 365 hari.

Dengan massa massa 0,63 kali massa Jupiter, HATS-39b menjadi planet asing terkecil dalam penemuan Bento dan rekan-rekannya ini. Namun, radiusnya mencapai sekitar 1,57 jari-jari Jupiter, alias lebih besar dari seharusnya. Planet HATS-39b mengitari bintang induknya sekali setiap 4,58 hari pada jarak 0,06 AU (1 AU = 150 juta kilometer). Suhu permukaannya diperkirakan mencapai 1.300 derajat Celsius.

Lalu, planet HATS-40b diketahui memiliki ukuran kira-kira 58,5 persen lebih besar dan masif daripada Jupiter. Diperlukan waktu sekitar 3,26 hari untuk planet ini mengorbit sekali terhadap bintang induknya. Jaraknya dari bintang induknya hanya 0,05 AU, sehinga suhu permukaannya diperkirakan mencapai 1.800 derajat Celsius.

Sementara itu, planet HATS-41b adalah planet asing yang paling menarik dalam penelitian ini. Ukurannya mencapai 33 persen lebih besar dari Jupiter. Menurut para astronom, HATS-41b adalah salah satu "Jupiters panas" paling masif yang ditemukan hingga saat ini. HATS-41b memiliki periode orbit 4,19 hari, terletak sekitar 0,06 AU dari bintang induknya dengan suhu permukaan yang diperkirakan mencapai dan memiliki suhu kesetimbangan 1.435 derajat Celsius.

Yang terakhir adalah planet HATS-42b, ia memiliki radius 1,4 jari-jari Jupiter dan massa 1,88 massa Jupiter. Jarak dari bintang induknya diperkirakan mencapai 0,037 AU, sehingga ia hanya memerlukan waktu sekitar 2,29 hari untuk sekali revolusi. Suhu permukaannya mencapai 1.582 derajat Celsius.

Karena planet ini merupakan planet raksasa gas seperti Jupiter, maka tidak ada kemungkinan kita bisa mendarat di permukaannya. Walau begitu, penemuan semacam ini masih cukup penting untuk menambah wawasan manusia terhadap planet-planet asing di luar sana.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com