Saran pencarian

Perlukah Membeli Teleskop dalam Hobi Astronomi?

Astronomi identik dengan teleskop. Belajar astronomi tanpa teleskop memang terasa ada yang kurang. Tapi, perlukah sebenarnya kita membeli teleskop untuk hobi astronomi?
Mengamati langit malam. Kredit: Getty Images
Info Astronomy - Astronomi identik dengan teleskop. Belajar astronomi tanpa teleskop memang terasa ada yang kurang. Sepert ketika melihat planet di langit malam, munculnya hanya seperti bintang kalau dilihat dengan mata telanjang. Lalu, perlukah sebenarnya kita membeli teleskop untuk hobi astronomi?

Sebelum menjawabnya, kita harus mengetahui dulu apa itu teleskop nih. Teleskop adalah sebuah alat pengamatan. Bila kita menggunakan sebuah alat, kita perlu tahu dulu bagaimana cara menggunakannya dan untuk apa alat tersebut digunakan.

Nah, tahukah kamu apa fungsi teleskop? Kebanyakan orang awam mungkin akan berpikir bahwa teleskop berfungsi untuk memperbesar pandangan ke sebuah objek langit. Nyatanya, hal tersebut keliru, lho. Fungsi teleskop bukan seperti itu sebenarnya.

Teleskop memiliki fungsi untuk mengumpulkan cahaya lebih banyak dari objek langit yang diamati daripada yang bisa dilakukan oleh mata kita. Dengan begitu, objek langit yang tadinya redup saat diamati dengan mata telanjang, maka akan lebih terang bila kita mengamatinya dengan teleskop. Itulah fungsi teleskop.

Namun, perlu diketahui, karena ada banyak sekali objek di alam semesta, tidak ada jenis teleskop ideal yang bisa digunakan untuk mengamati seluruh objek langit yang ada. Teleskop memiliki keterbatasan.

Sebagai contoh, jika ingin mengamati planet-planet tata surya, kamu butuh teleskop dengan  focal lenght yang panjang, agar magnifikasi atau pembesaran yang didapatkan bisa lebih tinggi, ditambah pandangan ke objek langit yang jauh lebih tajam.

Lain lagi kalau mau mengamati galaksi atau nebula yang jaraknya lebih jauh dari planet. Galaksi dan nebula akan tampak lebih redup dibandingkan dengan kenampakan planet. Sehingga paling baik menggunakan teleskop dengan aperture yang lebih lebar, yang membuat lebih banyak cahaya dari objek langit tersebut yang terkumpul dan diamati.

Sayangnya, aperture yang berdiameter besar sangatlah mahal, hal itu membuat teleskop berdiameter besar cenderung menggunakan cermin di dalamnya, bukan lensa. Cermin lebih terjangkau untuk biaya produksi dan tentu akan lebih murah harga jual di pasarannya.

Karena planet lebih terang dari galaksi atau nebula, maka Anda tidak memerlukan teleskop dengan lensa berdiameter besar untuk sekadar melihat planet tetangga. Tapi bila pengamatan Anda nantinya ingin berfokus pada pengamatan galaksi atau nebula, maka Anda perlu membeli teleskop berdiameter besar, yang termasuk dalam jenis reflektor.

Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membeli teleskop pertama Anda, saya mendorong Anda untuk memikirkan apa sebenarnya yang ingin Anda lihat melalui teleskop.

Jangan terburu-buru dalam membeli teleskop bila Anda tidak ingin salah dalam memilih. Alam semesta tidak akan ke mana-mana. Jangan habiskan jutaan rupiah untuk membeli sebuah teleskop besar yang hanya akan disimpan di gudang.

Bertanyalah ke diri Anda sendiri: apakah saya akan menggunakan teleskop yang saya beli nantinya? Apa yang akan saya lakukan bila nantinya sudah memiliki teleskop? Memiliki teleskop dalam hobi astronomi sebenarnya tergantung pada kebutuhan diri sendiri.

Bila Anda sudah yakin ingin membeli teleskop, sudah memiliki rencana untuk apa teleskop tersebut nantinya digunakan (misalnya untuk pengamatan komunitas astronomi Anda), maka teleskop untuk hobi astronomi adalah hal yang penting.

Mengamati objek-objek alam semesta melalui teleskop adalah aktivitas yang damai dan tenang. Anda harus membeli teleskop karena Anda ingin terhubung secara pribadi dengan alam semesta.

Ingin diskusi atau tanya-jawab mengenai teleskop? Gabung Grup InfoAstronomy dan mulai diskusi di sub-grup Teleskop.

Mau beli teleskop? Kunjungi Instagram InfoAstronomy Store.
Ada perlu? Hubungi saya lewat riza@belajarastro.com