Satelit "Bola Disko" atau Humanity Star sebelum diluncurkan. Kredit: thehumanitystar.com |
Disebut sebagai "Humanity Star", satelit ini diluncurkan oleh perusahaan AS, Rocket Lab pada hari Minggu (21/1) dengan roket Elektron mereka yang dijuluki sebagai Still Testing. Roket tersebut lepas landas dari Kompleks Peluncuran Rocket Lab 1 di Semenanjung Mahia, Pulau Utara Selandia Baru.
Roket tersebut sebenarnya membawa tiga cubesat, satelit kecil yang akan digunakan untuk penelitian, yang ditempatkan pada orbit polar yang melewati kutub. Setelah peluncurannya, perusahaan tersebut baru mengungkapkan adanya muatan rahasia yang juga telah berada di orbit Bumi, yakni satelit Humanity Star.
Satelit bola disko ini mengorbit Bumi sekali 90 menit pada ketinggian antara 293 dan 521 kilometer. Satelit tersebut memiliki lebar sekitar 1 meter dan memiliki 65 panel reflektif yang terbuat dari serat karbon.
Sayangnya, bukannya didukung, proyek seperti ini banyak ditentang oleh para astronom di seluruh dunia. Cahaya dari satelit reflektif ini dapat mengganggu observasi. Bahkan tahun lalu, sekelompok ilmuwan Rusia meluncurkan objek serupa yang disebut Mayak, meskipun tampaknya gagal merentangan layar reflektornya.
Rocket Lab mengatakan bahwa orbit satelit Humanity Star akan terdegradasi dalam waktu sekitar sembilan bulan ke depan, ketika kemudian ia akan memasuki atmosfer kembali. Jika berhasil tetap bertahan selama itu, satelit ini akan terlihat di seluruh dunia, termasuk di langit Indonesia.
Mengapa hanya sembilan bulan saja? Satelit ini hanya berbentuk seperti bola geodesi yang berputar cepat di orbitnya mengelilingi Bumi. Ia tidak dilengkapi instrumen ilmiah maupun mesin pendorong, sehingga benda ini memang hanyalah objek seperti bola disko.
Satelit Humanity Star akan merefleksikan cahaya Matahari yang diterima oleh 65 panel reflektornya, sehingga bakal terlihat dengan mata telanjang di langit malam dari mana saja di Bumi saat fajar atau senja. Anda dapat melacak letaknya secara real-time untuk melihat kapan satelit ini akan berada di atas langit daerah Anda dengan mengunjungi tautan ini.
Di langit Bumi, satelit ini akan tampak bagaikan bintang terang yang berjalan pelan. Ia juga tidak akan berkelap-kelip dan diperkirakan bisa tetap terlihat di area yang sudah tercemar polusi cahaya kota. Hanya ada satu syarat untuk melihatnya: cuaca cerah.
Selamat berburu bola disko!